Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hujan, Bisakah Kegiatan Kepramukaan Berlanjut?

5 Januari 2021   19:58 Diperbarui: 5 Januari 2021   20:09 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerapan protokol kesehatan di lingkungan Gerakan Pramuka. (Foto: Humas Kwarnas)

Beberapa Pramuka, baik perorangan maupun dalam kelompok kecil, mungkin melaksanakan pula pengelanaan di alam terbuka. Mendaki gunung, menembus rimba, dan menyusur sungai serta pantai. 

Di banyak tempat, kerinduan pada alam terbuka, membuat sejumlah Pramuka -- ada yang bersama keluarga intinya -- berkemah di tempat tertentu yang tidak banyak orang. Ada juga yang secara perorangan melakukan hiking menyusuri jalan setapak di suatu taman nasional dan sebagainya.

"Be Prepared"

Menghangatkan tubuh agar tak terserang hiportemia seusai diguyur hujan deras. (Foto: Laiyin Nento)
Menghangatkan tubuh agar tak terserang hiportemia seusai diguyur hujan deras. (Foto: Laiyin Nento)
Tentu dalam kegiatan-kegiatan itu yang dilaksanakan saat ini di musim hujan, kemungkinan terkena hujan yang turun mendadak, sangat mungkin. Lalu, haruskah semua kegiatan kepramukaan di alam terbuka dihentikan?

Tidak juga. Kegiatan kepramukaan tetap dapat dilanjutkan, dengan berpegang pada prinsip "be prepared", prinsip yang dikenal luas di kalangan Pramuka. Be prepared atau siap sedia, membuat para Pramuka dididik untuk selalu siap dan sedia dalam situasi dan kondisi apa pun. Termasuk juga ketika berkegiatan kepramukaan dalam kondisi musim hujan.

Mulai dari menyiapkan jas hujan, payung, ponco, membungkus peralatan dan pakaian dengan plastik, serta menggunakan ransel dengan penutup dari plastik. Tendanya pun sebaiknya dipilih yang waterproof dari segala sisi, baik dari atap maupun seluruh bagian tenda itu. 

Selain tenda utama, ponco atau peralatan lain untuk membuat bivak darurat perlu pula ada. Tak kalah penting, menyiapkan peralatan seperti pemantik api yang mudah digunakan dalam keadaan basah, dan sebagainya.

Baju ganti yang disimpan rapi dalam plastik juga menjadi keharusan. Termasuk sweater atau baju hangat yang diperlukan saat suhu udara mendingin. Baju hangat itu juga perlu dipersiapkan untuk segera dipakai bila kehujanan dan telah mendapat tempat berteduh yang kering. 

Buka semua pakaian yang basah, termasuk sepatu dan kaus kaki, dan segera pakai baju hangat. Jangan biarkan berlama-lama tubuh basah kehujanan yang dapat mengakibatkan kedinginan dan bukan tak mungkin hipotermia, atau suhu tubuh menurun drastis di bawah 35 derajat Celcius.

Termasuk juga yang perlu dipersiapkan adalah mendidik para Pramuka untuk memanfaatkan apa yang ada dalam membuat api di tengah hujan, baik untuk memasak maupun untuk menghangatkan tubuh.

DI luar itu semua, yang tak kalah penting adalah perencanaan. Seperti pernah disebutkan ada tiga hal peting agar suatu kegiatan sukses, termasuk kegiatan kepramukaan. Ketiga hal itu adalah perencanaan yang baik, perencanaan yang baik, dan perencanaan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun