Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Indahnya Berbagi dari Rumah Hati Suci

3 Juni 2018   12:59 Diperbarui: 3 Juni 2018   13:10 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk. sumber: dokumentasi pribadi

"Indahnya Berbagi", begitu tertulis di spanduk yang dipasang di depan Rumah Hati Suci. Keindahan yang memang segera terlihat begitu memasuki rumah tersebut, sebuah panti asuhan dan sekolah yang dikelola Yayasan Hati Suci di Jalan Hati Suci, Jakarta Pusat, pada Minggu pagi, 3 Juni 2018.

Minggu pagi di Rumah Hati Suci yang terletak di kawasan Tanah Abang tersebut, berlangsung pasar murah. Ini adalah kegiatan rutin tahunan yang sudah ke-18 kalinya digelar sejak pertama kali diadakan pada awal 2000-an. Selain pasar murah, pihak yayasan juga mengadakan pembagian bahan kebutuhan pokok, seperti beras, gula, dan sebagainya, untuk warga di sekitar lokasi Rumah Hati Suci itu.

Pengunjung berebut membeli barang-barang murah di Rumah Hati Suci. (Foto: BDHS)
Pengunjung berebut membeli barang-barang murah di Rumah Hati Suci. (Foto: BDHS)
Sementara untuk pasar murah, terbuka untuk umum. Tak heran sejak pagi, ribuan orang telah berkumpul di depan Rumah Hati Suci. Mereka bukan saja warga di sekitar Tanah Abang, tetapi juga ada yang datang dari Tanjung Priok, Ciputat, bahkan beberapa juga ada yang datang dari Bekasi. Warga yang datang memang telah menantikan pasar murah itu, karena mereka tahu bahwa setahun sekali menjelang Hari Raya Idul Fitri, pengelola Rumah Hati Suci akan menggelar acara itu.

Benar-benar murah. Alat-alat tulis seperti seperangkat pinsil warna dijual hanya Rp 2.000, baju hanya dihargai Rp 5.000, mainan seperti mobil-mobilan yang masih dalam bungkus aslinya hanya dihargai Rp 10.000, sedangkan tas dan ransel hanya dihargai sekitar Rp 15.000. Masih ada lagi, peralatan mandi seperti shampoo dan sabun, dan lainnya, yang juga dijual dengan harga benar-benar murah. 

Menurut Maria Francisca Setiati dari pihak Yayasan Hati Suci, kegiatan ini bermula sekian puluh tahun lalu. Awalnya, pihak yayasan mendapat banyak barang,  termasuk barang-barang yang masih sangat layak digunakan. Setelah disisihkan untuk keperluan panti asuhan dan sekolah, maka kelebihannya diberikan kepada para pegawai di yayasan itu. Namun lama-kelamaan, barang yang diterima makin banyak. Tadinya ini pun hanya dibagi-bagi saja kepada masyarakat di sekitar, sampai timbul ide untuk mengadakan pasar murah.

Maria Francisca dengan latar belakang sejumlah barang sumbangan yang akan dijual di pasar murah. (Foto: BDHS)
Maria Francisca dengan latar belakang sejumlah barang sumbangan yang akan dijual di pasar murah. (Foto: BDHS)
Upaya penyelenggaraan pasar murah tidak luput sebagai bagian edukasi bagi para siswa sekolah dan penghuni panti asuhan di Rumah Hati Suci itu. Mereka diajarkan "indahnya berbagi" seperti tampak dalam spanduk yang dipasang di depan rumah tersebut. Bukan itu, siswa dan penghuni panti asuhan dididik pula bagaimana berwira usaha, bagaimana mengolah kelebihan barang yang diterima. Misalnya, beras  yang tadinya ada di dalam karung, kemudian dibagi-bagi ke dalam kantung-kantung plastik dengan ukuran 4-5 kilogram.

Namun dalam penyelenggaraan pasar murah itu, bukan hanya para siswa dan penghuni panti asuhan. Banyak pula relawan yang ikut ambil bagian. Mulai dari kelompok reuni sekolah, penggemar otomotif, sampai kelompok merangkai bunga. Latar belakang para relawan juga sangat beragam, mulai dari agama, ras, sampai sukubangsa. Bukan hanya anak muda, tidak sedikit pula mereka yang sudah lanjut usia, ikut bahu-membahu membantu pelaksanaan pasar murah itu.

Para relawan dari berbagai kalangan, tua dan muda, membantu menghitung hasil pasar murah yang diadakan Rumah Hati Suci. (Foto: BDHS)
Para relawan dari berbagai kalangan, tua dan muda, membantu menghitung hasil pasar murah yang diadakan Rumah Hati Suci. (Foto: BDHS)
Sementara mengenai barang-barang yang dijual di pasar murah, menurut Maria Francisca, saat ini semakin banyak ragamnya. Pihak yayasan bukan lagi sekadar menunggu sumbangan, tetapi juga mengajak beberapa perusahaan besar menyumbangkan produknya, baik untuk pembagian gratis kepada warga sekitar, maupun untuk dijual di pasar murah. Mulai dari Unilever, Sinarmas, Wings, Mayora, Gulaku, dan banyak lagi yang dengan senang hati membantu, kata Maria Francisca yang juga aktif membantu melayani penjualan beberapa barang di pasar murah itu. Jadi yang dijual bukan lagi sekadar barang bekas, tetapi juga barang-barang baru produk beberapa perusahaan yang membantu itu.

Lalu untuk apa hasilnya? Maria Francisca menjelaskan, seluruh hasil akan digunakan memberikan beasiswa untuk sejumlah lulusan SMA dari sekolah yang dikelola Yayasan Hati Suci. Disebutkannya, sampai saat ini pihaknya telah membantu memberikan beasiswa hingga lulus D-1, D-3, dan S-1 di sejumlah perguruan tinggi.

Tahun lalu misalnya, pasar murah yang diadakan menghasilkan Rp 250 juta. Tahun ini diharapkan hasilnya juga cukup memuaskan, sehingga upaya Yayasan Hati Suci untuk membantu memberikan pendidikan kepada anak bangsa dapat terus berlanjut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun