Mohon tunggu...
Bernorth M
Bernorth M Mohon Tunggu... Administrasi - Volunter, Penulis, Pengembang Aplikasi

WWW.BONUSDEMOGRAFI-INSTITUTE.ORG Kopiholic # Untuk Kolaborasi, ide & saran email : bonusdemografi2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Bonus Demografi, Pengangguran dan Kaitannya dengan Kaum Muda

2 Januari 2018   20:44 Diperbarui: 2 Januari 2018   21:09 2246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A Martian tsunami would have been much larger than anything ever witnessed on Earth. SHANNONSTENT/GETTY IMAGES

Sudah banyak yang sukses di dunia internet Indonesia saat ini,  atau paling tidak bisa mendapatkan penghasilan 2 jutaan- 5 jutaan bahkan lebih. Contohnya, Habibie Afsyah ( penyandang disabilitas ) bisa mendapatkan penghasilan puluhan juta dari penjualan produk orang lain dari situs Amazon. Atau yang hobi jalan-jalan, silahkan menulis pengalamannya di blog atau website. Ini juga bisa mendapatkan penghasilan. 

Udah happy plus dapat bayarankalau bukunya sukses seperti Trinity. Ada juga blogger yang cukup terkenal sekarang, Danan Wahyu Sumirat dan Yunaidi Joepoet yang jago fotografi ( Pernah jadi fotografer prestesius National Geographic Indonesia ). Youtube juga bisa jadi lahan baru dalam menghasilkan uang, karena kalau videonya rame di subscriberatusan ribu dan jadi viral, pundi-pundi uang akan mengalir alias di bayarin sama google. Itu bisa terjadi, karena google memamfaatkan video kita untuk mengiklankan produk dan jasa perusahaan lain.

Kalau mau lebih besar lagi, bisa membangun start up. Tapi ini tentu saja ini butuh tim dan modal. Yang lagi jadi super star di Indonesia sekarang,  ada Gojek yang banyak membantu rider dan driver jadi berpenghasilan. Ada juga Tokopedia, Buka lapak, Qlapa, Blanja, Bli Bli yang bantuin UMKM dan jual produk online. Kita bisa buka toko online disini tanpa harus punya produk dan dan sibuk bikin aplikasi atau website dan membangun pasarnya. 

Belum lagi startup-startup lewat aplikasinya sekarang banyak menjadi perantara penjualan ( istilah kampungnya pakang ) antara petani dan peternak yang berada di desa dan menjualnya langsung kepada pembeli/konsumen, seperti IGrow & Angon. Rantai distribusinya di buat lebih pendek, sehingga petani/peternak lebih maksimal keuntungannya. Yang punya aplikasi juga senang karena dapat fee langsung dari penyuplai tadi. Dan, syukur-syukurdapat penghargaan dari pemerintah karena ikut memiliki dampak di masyarakat.

Jika di runut lebih panjang, dengan semakin sejahteranya petani/peternak , otomatis akan meningkatkan pendidikan di desa dan kesehatan semakin baik. Tabungan juga semakin meningkat, sehingga investasi pemerintah semakin besar di infrastruktur, pendidikan dan riset. ( Kalau yang ini akan saya ceritakan di tulisan berikutnya, mengapa ada hubungan tabungan dengan tingkat investasi ).

Nah, inilah kira-kira yang dimaksud dengan efek "disrupsi" tadi. Distribusi ekonomi menjadi lebih luas dan menimbulkan gairah baru ekonomi hingga ke daerah daerah yang jauh dari pusat kota. Ada kolaborasi dan berbagi sumberdaya di situ. Khusus kaum muda, yang saya tulis di atas, bisa menjadi penggerak ekonomi model baru ini. Karena, ya, itu tadi lebih melek paham dan sering menggunakan inovasi teknologi. Kalau pakar ekonomi bilang " kolaborasi atau rugi". Ekonomi yang selama ini di pegang oleh segelintir perusahaan-perusahaan atauorang kuatakan mulai cair hingga menyentuh semua golongan di masyarakat.

Tentu saja, ini semua usaha perlu latihan, usaha keras, pembelajaran lagi dan ketekunan. Karena model bisnis atau pekerjaan ini masih tahap baru di negara kita. Ada kagok atau belum terbiasa di lingkungan masyarakat kita. Tapi, seperti pepatah yang sering kita baca maupun dengar " Dimana ada kemauan, Di situ ada jalan ". Ini sangat tepat dan cocok bagi kita semua. Kalau sekarang sudah ada kemauan, cobalah mulai mengingat-ingat hobi anda, jagoan yang anda kagumi, bisnis yang anda tunda sekian tahun atau ambisi terpendam anda selama ini.

Ini langkah awal untuk anda dalam menghadapi hutan belantara tahun 2028-2030 yang 10 tahun lagi akan terjadi. Jumlah pengangguran terlihat susah di kurangi di Indonesia. Gak jadi lucu juga, kalau hanya bisa mengeluh atau marah sama keadaan. Terus, malah demo tapi gak mau cari solusi.Pertanyaannya sekarang, sudah bisakah anda rasakan, bayangkan dan prediksikan "BAHAYA" pada diri anda sendiri jika anda sekarang memiliki rentang usia 15-34 tahun ?

Salam Produktif...

Toss !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun