Mohon tunggu...
Bernardus Krisna Patriska
Bernardus Krisna Patriska Mohon Tunggu... Freelancer - Siswa di SMA St. Ursula BSD

Saya adalah siswa yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kebebasan dan Perjuangan Masa Pra-Reformasi: "Aum!"

26 Maret 2024   19:48 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:55 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Aum!

Genre: Drama

Sutradara: Bambang "Ipoenk" Kuntara Mukti

Produser: Damar Ardi, Suryo Wiyogo

Rumah produksi: Visinema Pictures, Lajar Tantjap Films, dan X Code Films

Tahun tayang: 2021

Tempat tayang: Bioskop Online dan Netflix

Durasi: 1 jam 25 menit

Pemeran: Jefri Nichol, Chicco Jerikho, Agnes Natasya Tjie, Aksara Dena

Dalam masa pandemi ini, industri perfilman di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Banyak film baru di Indonesia yang dihadirkan dengan konsep yang segar dan menarik. Salah satunya adalah "Aum!". Film ini disutradarai oleh Bambang Ipoenk K.M. dan diproduksi oleh Visinema Pictures, Lajar Tantjap Films, dan X Code Films. "Aum!" telah menjadi sorotan karena bukan hanya kemampuan akting para aktor dan aktrisnya yang patut dinantikan, namun juga karena latar belakang ceritanya yang mengangkat peristiwa reformasi pada tahun 1998.

Berjuang!


Film "Aum!" merupakan karya dari Bambang Kuntara yang mengambil latar era tahun 1998. Ceritanya mengisahkan tentang dua aktivis yang gigih memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil di Indonesia yang hidup dalam penindasan. Jefri Nichol memerankan Satriya, seorang pemuda cerdas dan kritis yang gigih memperjuangkan kebebasan.

Bersama Aksara Dena yang diperankan oleh Adam, mereka berusaha mengubah Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri dan adil bagi seluruh rakyatnya. Satriya terus menggema semangat perjuangan, "Hidup adalah perjuangan yang harus kita lalui. Suara tidak bisa dibungkam, mari berjuang!" Antusiasme dari para pemuda yang turun berdemonstrasi saat itu menggugah aparat yang tengah menikmati kekuasaannya.

Namun, langkah perjuangan mereka tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dari pemerintah yang berusaha membungkam mereka. Panca, yang diperankan oleh Chicco Jerikho, seorang sutradara yang ingin membuat film kontroversial dan berdampak, muncul di tengah perjuangan Satriya. Akankah Satriya dan Adam berhasil mewujudkan impian mereka membawa Indonesia ke arah yang lebih baik?

Eksplorasi Karakter

tribunnewswiki.com
tribunnewswiki.com
Salah satu daya tarik utama dari film "Aum!" adalah eksplorasi mendalam terhadap karakter-karakternya. Para penonton akan dibawa untuk mengenal lebih dekat kehidupan, motivasi, dan pertarungan batin yang dialami oleh Satriya, Adam, dan karakter-karakter utama lainnya. Satriya, sebagai pemimpin perjuangan, digambarkan dengan penuh kompleksitas. Kepekatannya dalam mengkritik ketidakadilan sosial sejalan dengan keragaman emosinya yang terkadang meragu, terkadang penuh semangat.

Begitu juga dengan Adam, yang dalam peranannya menghadapi konflik moral dan tekanan eksternal dalam upaya mencapai cita-cita mulianya. Dengan penyajian yang kuat dan detail, "Aum!" tidak hanya mengundang penonton untuk menyaksikan perjuangan mereka, tetapi juga untuk merasakan getirnya pertarungan hak asasi manusia yang abadi.

Berbeda
"Berbeda" adalah kata yang muncul begitu saja dalam pikiran saat menonton film "Aum!". Penyajian film ini tidak monoton sama sekali, dengan konsep yang unik yang mengajak penonton untuk masuk ke dalam alur misteri yang disusun secara rapi, seolah menantikan jawaban dari setiap pertanyaan. Mungkin pada awalnya penonton akan merasa sedikit bingung dengan alur cerita yang berbeda dari film-film pada umumnya.

Unsur Sejarah


Film sejarah merupakan genre film yang menggambarkan atau menceritakan kembali peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah. Genre ini memberikan gambaran yang hidup dan menarik tentang peristiwa atau tokoh sejarah yang biasanya hanya terdapat dalam buku-buku sejarah. Film "Aum!" yang berlatar pada tahun 1998, membawa penonton ke dalam suasana ketat rezim Orde Baru. Mereka bisa menyaksikan aksi tegang antara Satriya dengan tentara yang sedang gencar menangkap aktivis.

Film yang sarat dengan pesan politik ini mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan berekspresi. J.B. Wahyudi (Wahyudi, 1986) menjelaskan bahwa menurut teori film, film adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) masyarakat saat itu. Film dapat menggambarkan kehidupan masyarakat, impian mereka, dan berbagai aspek lainnya.

Kebebasan

kincir.com
kincir.com

Pada tahun 1998, terjadi peristiwa reformasi yang mengubah wajah Indonesia secara keseluruhan. Masyarakat yang sebelumnya dibungkam oleh penguasa, kini diberi kebebasan untuk berpendapat. Mereka bisa berdemonstrasi, mengkritik pemerintah, memberikan saran, dan lain sebagainya. Secara garis besar, film "Aum!" akan menggambarkan sejarah dan kondisi politik yang terjadi di Indonesia, dengan dramatisasi kehidupan para aktivis yang berjuang melawan tirani.

Film "Aum!" tidak hanya sekedar tontonan hiburan, tetapi juga membawa pesan sosial yang menggugah. Melalui kisah yang mengaduk-aduk emosi, film ini menyampaikan pesan yang dalam tentang pentingnya keadilan, kebebasan berekspresi, dan keberanian berdiri teguh pada prinsip. Dengan menghadirkan adegan-adegan yang menggetarkan, dimana aktivis berjuang keras untuk hak-hak yang seharusnya mereka miliki, "Aum!" mengajak penonton untuk merenung tentang perjuangan yang tak kenal lelah dalam mencari kebenaran.

Pesan-pesan moral yang disampaikan dalam film ini tidak hanya relevan dengan konteks sejarah tahun 1998, tetapi juga masih menggema hingga saat ini, mengingatkan kita akan pentingnya terus berjuang untuk keadilan dan kebebasan, dimanapun dan kapanpun. Menonton "Aum!" akan membuka mata kita untuk melihat kembali bagaimana kebebasan berpendapat dan bersuara yang pernah dibungkam pada masa lalu, serta bagaimana banyak orang yang berjuang untuk itu. Untuk mengetahui kelanjutannya, silahkan saksikan film "Aum!" di situs nonton film favorit Anda.


DAFTAR PUSTAKA

Danang, M. (2023, May 17). Asal-Usul Gerakan Mahasiswa 1998, dari yang Dibungkam hingga Penggerak Reformasi -- Kompaspedia. Kompaspedia. Retrieved March 26, 2024, from https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/asal-usul-gerakan-mahasiswa-1998-dari-yang-dibungkam-hingga-penggerak-reformasi


Oktavianus, H. (2013). JURNAL E-KOMUNIKASI VOL I. NO.1 TAHUN 2013. PENERIMAAN PENONTON TERHADAP PRAKTEK EKSORSIS DI DALAM FILM CONJURING, 1. https://publication.petra.ac.id/index.php/ilmu-komunikasi/article/viewFile/4942/4548


Wahyudi, J. B. (1986). Teknologi informasi dan produksi citra bergerak. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat. https://onesearch.id/Author/Home?author=Wahyudi%2C+J.B

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun