Mohon tunggu...
Bernardus Krisna Patriska
Bernardus Krisna Patriska Mohon Tunggu... Freelancer - Siswa di SMA St. Ursula BSD

Saya adalah siswa yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Film

Kebebasan dan Perjuangan Masa Pra-Reformasi: "Aum!"

26 Maret 2024   19:48 Diperbarui: 26 Maret 2024   19:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjuang!


Film "Aum!" merupakan karya dari Bambang Kuntara yang mengambil latar era tahun 1998. Ceritanya mengisahkan tentang dua aktivis yang gigih memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil di Indonesia yang hidup dalam penindasan. Jefri Nichol memerankan Satriya, seorang pemuda cerdas dan kritis yang gigih memperjuangkan kebebasan.

Bersama Aksara Dena yang diperankan oleh Adam, mereka berusaha mengubah Indonesia menjadi negara yang lebih mandiri dan adil bagi seluruh rakyatnya. Satriya terus menggema semangat perjuangan, "Hidup adalah perjuangan yang harus kita lalui. Suara tidak bisa dibungkam, mari berjuang!" Antusiasme dari para pemuda yang turun berdemonstrasi saat itu menggugah aparat yang tengah menikmati kekuasaannya.

Namun, langkah perjuangan mereka tidaklah mudah. Mereka dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama dari pemerintah yang berusaha membungkam mereka. Panca, yang diperankan oleh Chicco Jerikho, seorang sutradara yang ingin membuat film kontroversial dan berdampak, muncul di tengah perjuangan Satriya. Akankah Satriya dan Adam berhasil mewujudkan impian mereka membawa Indonesia ke arah yang lebih baik?

Eksplorasi Karakter

tribunnewswiki.com
tribunnewswiki.com
Salah satu daya tarik utama dari film "Aum!" adalah eksplorasi mendalam terhadap karakter-karakternya. Para penonton akan dibawa untuk mengenal lebih dekat kehidupan, motivasi, dan pertarungan batin yang dialami oleh Satriya, Adam, dan karakter-karakter utama lainnya. Satriya, sebagai pemimpin perjuangan, digambarkan dengan penuh kompleksitas. Kepekatannya dalam mengkritik ketidakadilan sosial sejalan dengan keragaman emosinya yang terkadang meragu, terkadang penuh semangat.

Begitu juga dengan Adam, yang dalam peranannya menghadapi konflik moral dan tekanan eksternal dalam upaya mencapai cita-cita mulianya. Dengan penyajian yang kuat dan detail, "Aum!" tidak hanya mengundang penonton untuk menyaksikan perjuangan mereka, tetapi juga untuk merasakan getirnya pertarungan hak asasi manusia yang abadi.

Berbeda
"Berbeda" adalah kata yang muncul begitu saja dalam pikiran saat menonton film "Aum!". Penyajian film ini tidak monoton sama sekali, dengan konsep yang unik yang mengajak penonton untuk masuk ke dalam alur misteri yang disusun secara rapi, seolah menantikan jawaban dari setiap pertanyaan. Mungkin pada awalnya penonton akan merasa sedikit bingung dengan alur cerita yang berbeda dari film-film pada umumnya.

Unsur Sejarah


Film sejarah merupakan genre film yang menggambarkan atau menceritakan kembali peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah. Genre ini memberikan gambaran yang hidup dan menarik tentang peristiwa atau tokoh sejarah yang biasanya hanya terdapat dalam buku-buku sejarah. Film "Aum!" yang berlatar pada tahun 1998, membawa penonton ke dalam suasana ketat rezim Orde Baru. Mereka bisa menyaksikan aksi tegang antara Satriya dengan tentara yang sedang gencar menangkap aktivis.

Film yang sarat dengan pesan politik ini mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan berekspresi. J.B. Wahyudi (Wahyudi, 1986) menjelaskan bahwa menurut teori film, film adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) masyarakat saat itu. Film dapat menggambarkan kehidupan masyarakat, impian mereka, dan berbagai aspek lainnya.

Kebebasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun