Mohon tunggu...
Bernadetta B
Bernadetta B Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Contoh Makalah Keterlekatan Ekonomi terhadap Kehidupan Sosial

20 Juni 2012   13:35 Diperbarui: 4 April 2017   18:29 41778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di dalam kehidupan masyarakat sebagai satu sistem maka bidang ekonomi hanya sebagai salah satu bagian atau subsistem saja. Oleh karena itu, di dalam memahami aspek kehidupan ekonomi masyarakat maka perlu dihubungkan antara faktor ekonomi dengan faktor lain dalam kehidupan masyarakat tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain; faktor kebudayaan, kelompok solidaritas, dan stratifikasi sosial.

Faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang langsung terhadap perkembangan ekonomi. Faktor kebudayaan; ada nilai yang mendorong perkembangan ekonomi, akan tetapi ada pula nilai yang menghambat perkembangan ekonomi. Demikian pula dengan kelompok solidaritas, dalam hal ini yakni keluarga dan kelompok etnis, keluarga terkadang mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi terkadang pula memperlambat

Baik ekonomi maupun sosiologi merupakan disiplin ilmu dengan tradisi ilmu yang mapan. Munculnya ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan pertukaran.

Sosiologi ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat langka dalam masyarakat.

Jadi, fokus analisis untuk sosiologi ekonomi adalah pada kegiatan ekonomi, dan mengenai hubungan antara variabel-variabel sosiologi yang terlihat dalam konteks non-ekonomis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP KETERLEKATAN

Konsep keterlekatan diajukan oleh Granovetter (1985) untuk menjelaskan perilaku ekonomi dalam hubungan sosial. Konsep keterlekatan merupakan tindakan ekonomi yang disituasikan secara sosial dan melekat dalam jaringan sosial personal yang sedang berlangsung di antara para aktor. Adapun yang dimaksud dengan jaringan hubungan sosial ialah sebagai suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama diantara individu-individu atau kelompok – kelompok. Adapun yang dimaksudkan jaringan hubungan sosial ialah sebagai “suatu rangkaian hubungan yang teratur atau hubungan sosial yang sama di antara individu – individu atau kelompok – kelompok” (Granovetter dan Swedberg, 1992 : 9)

Tindakan yang dilakukan oleh anggota jaringan adalah “terlekat” karena ia diekspresikan dalam interaksi dengan orang lain.

B. KETERLEKATAN EKONOMI DALAM MASYARAKAT MODERN

Menurut Polanyi dan kawan-kawan (1957) ekonomi dalam masyarakat pra industri melekat dalam institusi-institusi sosial, politik dan agama. Ini berarti bahwa fenomena seperti perdagangan, uang dan pasar diilhami tujuan selain dari mencari keuntungan. Kehidupan ekonomi dalam masyarakat pra industri diatur oleh resiprositas dan redistribusi. Mekanisme pasar tidak dibolehkan untuk mendominasi kehidupan ekonomi, oleh karena itu permiantaan dan penawaran bukan sebagai pembentuk harga tetapi lebih kepada tradisi atau otoritas politik. Sebaliknya dalam masyarakat modern, “pasar yang menetapkan harga” diatur oleh suatu logika baru, yaitu logika yang menyatakan bahwa tindakan ekonomi tidak mesti melekat dalam masyarakat.

Dalam membahas keterlekatan ekonomi dalam masyarakat, Polanyi mengajukan tiga proses ekonomi, yaitu resiprositas, redistribusi dan pertukaran. Resiprositas menujuk pada gerakan di antara kelompok simetris yang saling berhubungan. Itu terjadi apabila hubungan timbal balik antara individu-individu sering dilakukan. Misalnya dalam masyarakat Minangkabau terdapat tuntunan adat tentang resiprositas yaitu kabar baik dihimbaukan, kabar jelek dihimbaukan. Maksudnya, jika ada berita yang menggembirakan (baik) seperti memanen padi maka petani pemilik sawah harus memberitahu kepada kerabat – kerabatnya tentang waktu dan tempat memanen padi sebelumnya, jika dia ingin dibantu dalam memanen padi. Sebaliknya, kerabat – kerabatnya juga melakukan hal yang sama kepadanya apabila mereka akan memanen padi di sawah.

Redistribusi merupakan gerakan appropriasi yang bergerak ke arah pusat kemudian dari pusat didistribusikan kembali. Hal ini terjadi karena adanya komunitas politik yang terpusat. Misalnyapada kerajaan – kerajaan Jawa tradisional, raja mempunyai hak untuk mengumpulkan pajak dari rakyatnya. Sebaliknya rakyat akan mendapat perlindungan keamanan maupun “berkah” dari pusat (raja). Acara sekatenan yang diadakan sekali setahun merupakan satu contoh redistribusi yang dilakukan oleh pusat.

Sedangkan pertukaran merupakan proses ekonomi yang berlangsung antara “tangan-tangan” di bawah sistem pasar. Dalam pasar dilakukan aktivitas perdagangan dengan menggunakan uang sebagai alat pertukaran dan mekanisme pasar ditentukan oleh pasar melalui permintaan dan penawaran.

Keterlekatan yang terjadi dalam masyarakat pra inidustri dan ketidakterlekatan yang muncul pada masyarakat industri dapat dirangkum dalam table 1.

Tabel 1. Keterlekatan Ekonomi dan Masyarakat Berdasarkan Konsep Polanyi

Hubungan

Keterlekatan Ekonomi dalam Organisasi

Ketidakterlekatan Ekonomi dalam Organisasi

Ekonomi dan Komunitas

Resiprositas – ekonomi melekat dalam hubungan yang terpusat pada kewajiban terhadap komunitas. Redis-tribusi ekonomi melekat dalam komu nitas politik yang terpusat

Pasar ekonomi tidak melekat pada komunitas melalui institusi-institusi, seperti pasar dan hak milik pribadi

Ekonomi dan Pemerintahan

Resiprositas-ekonomi melekat dalam proses pengaturan suku yang termaktub dalam adat. Redistribusi-ekonomi melekat dalam aparat politik negara yang terpusat dan kerajaan yang terbentuk melakukan kontrol geo- politik

Pasar-ekonomi tidak melekat pada pemerintahan melalui integritas legal dari individu dan perusahaan serta melalui kebebasan pasar dari dominasi politik

Ekonomi dan Rumah Tangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun