Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ayah Mengabaikan Tugas dan Tanggung Jawab, Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual

13 Agustus 2020   16:33 Diperbarui: 14 Agustus 2020   18:59 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak korban pelecehan seksual (Sumber : Thinkstock via Kompas.com)

Saya mengenal sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, si sulung perempuan, dan anak kedua dan ketiga yang semuanya adalah laki-laki.

Sang ayah yang adalah kepala keluarga saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap. Terakhir yang saya tahu sang ayah bekerja sebagai pengemudi ojek online.

Sedangkan sang ibu yang memiliki keahlian memasak makanan khas daerah asalnya, selain sebagai ibu rumah tangga, mencoba peruntungan dengan menerima pesanan dari kenalan dan kerabat.

Kondisi keluarga dengan tiga anak yang masih kecil-kecli, apalagi si bungsu masih bayi, tentu masih membutuhkan biaya hidup yang cukup besar.

Biaya sekolah, susu, kebutuhan dapur, belum lagi bayar kontrakan rumah, tagihan listrik, dan biaya lainnya membuat keluarga ini cukup kewalahan. Didukung dengan perilaku kepala keluarga yang kurang giat bekerja.

Sekalipun telah memantabkan diri sebagai pengemudi ojek online, tetapi pekerjaan tersebut tidak dilakoninya dengan sepenuh hati. Kesehariannya lebih banyak dihabiskan di rumah dengan menonton televisi dibandingkan di jalanan menjemput rejeki.

Apabila ditegur sang istri, ada saja alasannya. Panas, sepi orderan, masih terlalu pagi, hujan, serta segudang alasan lain yang terkesan dicari-cari.

Hal tersebut sering menjadi penyulut keributan di antara suami istri ini. Namun sang ayah tidak berubah kelakuannya, dan sang istri pun sering kehabisan kata-kata.

Bahkan untuk sekedar momong anak saat istrinya sibuk mengurus pesanan makanan pun enggan suaminya lakukan. Mau tidak mau, istrilah yang mengerjakan seluruh tugas dan tanggung jawab rumah tangga termasuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pertengkaran menjadi makanan sehari--hari di keluarga ini. Curhatan sang istri juga acapkali mengalir di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun