Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menjadi Korban Penyimpangan Seksual dan Perspektifnya

7 Agustus 2020   14:47 Diperbarui: 8 Agustus 2020   05:19 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyimpangan seksual (Sumber : Kompas.com)

Mereka berharap akan mendapat tontonan gratis di tengah malam buta melalui mengintip perempuan tidur. Bukan aktivitas tidurnya yang hendak mereka lihat, namun kemungkinan lain yang terjadi saat perempuan tidur, seperti pakaian yang tersingkap sehingga bagian tubuh tertentu tak sengaja terbuka.

Sejak kejadian itu, saya selalu berhati-hati dan waspada terhadap kemungkinan para pelaku asusila ini beraksi. 

Perilaku tidak pantas seperti kejadian di atas apabila telah berulang-kali dilakukan dan durasi waktunya telah lebih dari 6 bulan, sudah termasuk kategori penyimpangan seksual. Mereka yang berperilaku seksual menyimpang ini disebut sebagai penderita Parafilia. Lebih dari 90% penderitanya adalah pria.

Seseorang yang mendapat kepuasan seksual dengan mengintip aktivitas orang lain seperti mandi, ganti pakaian, tanpa busana, atau beraktivitas seksual, tergolong dalam perilaku seksual menyimpang Voyeurisme.

Tak menutup kemungkinan kalau si pelaku melakukan masturbasi saat mengintip korban. Pada perilaku ini, si pelaku tidak bertujuan menjalin kontak seksual dengan korban.

Jauh setelah kejadian tadi, ketika saya telah bekerja di Jakarta, kembali saya berhadapan dengan penderita parafillia. 

Kali ini terjadi sepulang mengikuti ibadah. Saat itu saya sedang berjalan di trotoar yang terletak di sisi Jalan Jenderal Sudirman, bergerak dari arah Karet menuju Halte Benhil (Bendungan Hilir). 

Maksud hati hendak menaiki jembatan penyeberangan. Kemudian dari arah berlawanan, dalam jarak sekitar 3 meter, seorang lelaki tiba-tiba saja menurunkan ritsleting celananya dan mempertotonkan alat kelaminnya.

Sontak saya kaget, dan spontan membuang muka. Segera saya bergegas menjauh dari sana. Mungkin saja ada orang lain yang juga melihat, karena saat itu situasinya cukup ramai.

Tidak habis pikir, begitu nekat dan tidak sungkan pelaku ini melakukan hal tersebut di muka umum dan di tengah keramaian.

Orang dengan perilaku seksual menyimpang seperti ini tergolong dalam penyimpangan seksual ekshibisionisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun