Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Latah Aplikasi Dalam Semangat Digital Government

11 Desember 2022   20:58 Diperbarui: 13 Januari 2023   12:43 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi internet (Gerd Altmann/Pixabay)

Satu instansi pernah membangun aplikasi komunikasi internal pegawai sekitar tahun 2012-2014 dan tidak berjalan baik. Sebabnya antara lain, saat itu spesifikasi telepon seluler rata-rata pegawai masih terbatas. Selain itu, lifestyle juga belum mendukung cara berkomunikasi seperti yang dimaksud. Belakangan setelah tahun 2015, aplikasi WhatsApp mulai populer yang akhirnya menjadi aplikasi wajib dalam organisasi bahkan pelayanan ke masyarakat, tanpa perlu menggunakan anggaran khusus.

Kriteria aplikasi digital ideal

Tentunya tidak semua aplikasi digital pemerintah useless. Aplikasi yang terkait perizinan diakui sangat bermanfaat meski kemudahan penggunaanya sering menjadi kritikan. Aplikasi lain yang dianggap berguna oleh masyarakat adalah aplikasi seputar pajak dan keuangan, serta tentang cuaca dan bencana.

Aplikasi perizinan, pajak dan keuangan, serta cuaca dan bencana adalah aplikasi-aplikasi yang dianggap sangat berguna oleh masyarakat

Melihat praktik-praktik digital government di lapangan, baik secara empiris maupun tinjauan literatur, kriteria aplikasi digital yang ideal dapat disimpulkan sebagai berikut:

Problem solving

Aplikasi digital pemerintah harus memecahkan masalah dan itu merupakan faktor utama. Pada beberapa kasus, kehadiran aplikasi baru tidak memecahkan masalah secara komprehensif, malah menimbulkan masalah baru yang lain.

Fungsi monitoring dan evaluasi harus benar-benar dijalankan. Jika hasil evaluasi menunjukkan bahwa masalah tidak terpecahkan, maka berarti layanan digital tersebut gagal. Aplikasi harus dimodifikasi, diganti, atau dihapus.

Customer-oriented 

Layanan digital pemerintah harus berorientasi pada masyarakat dan dunia usaha, baik untuk menyelesaikan masalah atau memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, usulan dan perencanaan harus berangkat dari masyarakat dan dunia usaha itu sendiri, setidaknya ada keterlibatan. Paradigma pemerintahan New Public Service menempatkan publik sebagai pusat operasional organisasi pemerintah, bukan lagi berpusat pada ide-karsa pimpinan.

Update

Aplikasi digital pemerintah harus selalu diperbarui secara konsisten. Petugas yang ditempatkan untuk mengelola harus benar-benar berdasarkan keahlian seperti bahasa, jurnalistik, foto-video, desain grafis, layanan konsumen, hingga programmer. Dunia digital adalah dunia yang berputar cepat. Informasi berumur pendek, sehingga pembaharuan menjadi kunci penting.

Function-based 

Aplikasi harus berbasis fungsi dan tidak tumpang tindih. Kebutuhan akan fungsi aplikasi harus jadi indikator utama dalam perencanaan dan evaluasi, bukan hanya prestise. Jika ada aplikasi lain yang berfungsi sama, sebaiknya digunakan atau diintegrasikan, bukan membangun aplikasi baru.

Penutup

Digital government adalah tuntutan zaman seiring perkembangan teknologi yang perlu disikapi secara proporsional. Efek Bandwagon merupakan aspek kemanusiaan yang bisa terjadi di mana pun termasuk dalam konteks pembangunan aplikasi digital sehingga perlu dikelola secara tepat. 

Negara-negara maju juga mengalami fenomena yang sama. Bedanya, hal itu terjadi sekitar sepuluh tahun lalu, telah terdeteksi, dan telah dilakukan kebijakan perbaikan signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun