Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Penulis - Public Policy Analyst

Penikmat seni dan olah raga yang belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, NZ

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menyoal Penggunaan VAR dalam Pertandingan Sepak Bola

18 Februari 2020   09:19 Diperbarui: 18 Februari 2020   20:10 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Premierleague.com

Tetapi di Liga Inggris, video dan keputusan VAR langsung ditayangkan di layar besar di stadion dan dilihat secara real time oleh penonton di seluruh dunia. Tayangan ulang di stadion itu tentunya mengintimidasi wasit yang sedang memimpin pertandingan. Belakangan IFAB menganggap aturan VAR di liga Inggris itu bukanlah standar IFAB.

Demi keindahan sepakbola karena aspek manusia dan emosionalnya itu, semoga pihak yang berkompeten bisa merevisi aturan VAR pada masa mendatang.

Pembatasan menggunakan VAR mungkin bisa diadopsi dari sistem "challenge" bulutangkis. Misalnya, VAR check hanya bisa diminta sekali dalam setiap babak oleh masing-masing tim.

Kemudian wewenang wasit kembali diperbesar di mana wasit meminta bantuan VAR hanya jika dia ragu atau jatah meminta VAR diambil oleh tim yang berlaga. 

Mekanisme IFAB juga harus ditegakkan, video hanya boleh dilihat pertama kali oleh wasit untuk mengambil keputusan baru kemudian ditayangkan kepada penonton.

Jika memang kecerdasan dan kebijaksanaan wasit yang adalah manusia itu tidak lagi dipercaya, maka logikanya tidak perlu lagi ada wasit manusia di sepakbola. Tetapi itu menjadi lebih konyol lagi tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun