Mohon tunggu...
Benny Tjundawan
Benny Tjundawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik Maale

Belanja, Jalan jalan, baca buku, masak, nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Sajak Suka Duka

19 Agustus 2017   18:04 Diperbarui: 28 Agustus 2017   18:01 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (demilked.com)

AKHiR HiDUP

By Benny Tjundawan

Orang putus asa pergi melihat pada sungai

Sungai menertawakannya

Ia yang tidak ingin tertawa bersama sungai

Mengakhiri hidup diwaktu itu juga. #bentju

CAH KaNGkUNg

By. Benny Tjundawan

Kangkung Oeba potong cuci pakai air

Bawang putih, bawang bombai

Sedikit terasi, sedikit cabai

Ditumis pakai api besar

Secukupnya air, secukupnya garam gula

masuk dari belakang

Ini resep dari aci Semarang

bibirnya tipis, merdu suaranya

Ini masakan

beta sendiri masak pasti enak

Orang luar mau datang makan

Silahkan masuk.^^

Mantra Sebelum Makan

By. Benny Tjundawan

Di rumah ini Tikus jadi mantra sebelum makan.

Kalau tidak dimakan, nanti dimakan Tikus

Roti hilang dimakan, bilang dimakan Tikus

Tikus tidak punya kenyang dan puas

Tubuhnya tetap kurus, walau banyak makan.

Pulau Timor

By. Benny Tjundawan 

Sekarang karangnya pulau timor,

masih ada kolam susu

Sekering keringnya kemarau,

masih ada tuak lontar

Seindah indahnya tempat rantau

tanah Timor yang beta rindu.

Banting Tulang

By. Benny Tjundawan

Banting tulang, babalek tanah

baru dapa hasil.

Hasil melimpah, harga tabanting

Mau tahan harga,

hasil jadi rusak.

Orang2 pintar bicara nilai tambah,

Nilai tambah tercipta,

mentok di pemasaran.

Habis modal kalah bersaing,

Kembali,

Banting tulang, babalek tanah

Oh, hidup ini,,,

Semangat untuk Meilan.

Oleh. Benny Tjundawan.

Semangat lah Meilan
Dan berhenti menangisi ketiadaan
Malam ini kau masih punya Rembulan
dan Bintang-bintang.

Sementara di depanmu
Ombak selalu bergelora
dan Lautan luas belum diseberangi 

Tersenyumlah Meilan
seperti sepasang kekasih
dalam perjumpaan.

Kupang 28 Agustus 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun