Mohon tunggu...
Ruben Bentiyan
Ruben Bentiyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa biasa

Petani mimpi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Program Pancakarsa Belum Maksimal, Bogor (Belum) Cerdas

17 September 2021   00:40 Diperbarui: 17 September 2021   00:53 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Program Pancakarsa adalah 5 program besar yang digagas oleh Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bogor periode 2019-2024, Hj. Ade Munawaroh Yasin S.H., M.H dan H. Iwan Setiawan, S.E,. 

Program-program besar yang dihadirkan oleh Bupati dan Wabup Bogor dianggap mampu menerangi gelapnya bingung yang hari ini dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bogor.

Mulai dari Bogor Membangun, Bogor Cerdas, Bogor Maju, Bogor Sehat, hingga Bogor Beradab. Oase baru ini diharapkan dapat mengalir dengan baik ke seluruh penjuru, terlaksana secara maksimal dan bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Kabupaten Bogor tanpa terkecuali.

Akan tetapi, di sisi lain, data menunjukan fakta yang memprihatinkan. Pada tahun ini, dilansir dari database Kemendikbud, ada sekitar 3.962 anak yang tercatat dalam Angka Putus Sekolah. 

Itu baru di kemendikbud saja, belum lagi jika ditambah lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemenag. Sebetulnya program Beasiswa Pancakarsa ini sudah sangat bagus.

Namun, dirasa belum memberikan manfaat secara merata. Tugas pendidikan itu mencerdaskan, jadi bukan hanya soal transfer knowledge tapi juga transfer value.

Seyogianya, beasiswa Pancakarsa juga hadir  untuk mereka yang belum berprestasi. Karena mencerdaskan kehidupan bangsa memang tugas beliau-beliau yang terpilih untuk memimpin kita. 

Jika hanya anak yang berprestasi saja yang dibukakan akses pencerdasan lebih lanjut, maka teman-teman lainnya yang kegiatan belajarnya belum maksimal. 

Karena terdistraksi oleh keharusan mencari penghidupan untuk menyambung hidup dari hari ke hari. Hal ini akan menghadirkan ketimpangan baru yang berkelanjutan di Kabupaten Bogor.

Begitulah realita sosial yang hari ini hadir di antara kita semua. Terkadang harus disepakati, bahwasannya sebuah kebijakan baru bisa disebut sebagai kebijakan jika memenuhi nilai-nilai kebijaksanaan. 

Juga harus kita jadikan sebuah pemahaman bersama, bahwasannya pendidikan yang layak itu hak semua anak tanpa terkecuali. Dari anak menteri sampai anak petani, dari anak presiden sampai anak pengamen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun