Lagu-lagunya menjadi trend baru dalam khasanah musik pop Indonesia. Tak heran, Ebiet sempat merajai dunia musik pop Indonesia di kisaran tahun 1979-1983.
Eksistensi warna musik tetap dia pertahankan, sebagai musikalisasi bagian dari alam, yang dia rasakan.Â
Suatu fenomena di perjalanan musik Indonesia, dimana idealisme tetap dipertahankan tanpa melihat tergoda oleh trend beda.
Layaknya seorang pertapa, akan muncul pada suatu momen yang tepat, hingga mampu meredam sejenak hiruk pikuk dunia.Â
Pun dengan Ebiet, secara acak dia mengeluarkan album barunya, simbolisme jati dirinya bahwa dia bukanlah penyanyi industri musik.
Patut memang kita simak lagu-lagunya yang mendayu damai. Syairnya yang sangat puitis, dia matangkan selama di Jogjakarta, meskipun dia sendiri tak bisa mendeklamasikan puisinya sendiri.
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih, sepenggal lagu Untuk Kita Renungkan, yang semoga kita tetap selalu mengenang, menghargai penyanyi musisi kita, yang tanpa kita sadari, melalui karyanya menjadi inspirasi kehidupan kita.
Ebiet G Ade, tak layak dia sebagai seorang artis, tetapi sebagai seorang penyair inspirasi.
Sumber tambahan :
Wikipedia