Kabar menggembirakan datang dari lantai bursa. Sepanjang pekan perdagangan 6–10 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi dengan kinerja yang menguat. Berdasarkan laporan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks utama pasar modal nasional naik 1,72 persen menjadi 8.257,859 poin, dari posisi pekan sebelumnya yang berada di 8.118,301 poin. Kenaikan ini menandai sinyal positif bahwa kepercayaan investor terhadap ekonomi nasional kembali pulih, di tengah kondisi global yang masih penuh ketidakpastian.
Rekor Kapitalisasi Pasar Baru
Peningkatan kinerja IHSG turut mengangkat kapitalisasi pasar BEI, yang melonjak 3,19 persen dibandingkan pekan lalu. Pada penutupan perdagangan, total kapitalisasi pasar mencapai Rp15.560 triliun, melampaui rekor tertinggi sebelumnya di kisaran Rp15.079 triliun.
Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, pencapaian tersebut menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia di tengah dinamika ekonomi global. Kautsar menilai peningkatan kapitalisasi ini merupakan cerminan optimisme investor terhadap kinerja emiten, stabilitas makroekonomi, dan arah kebijakan fiskal yang konsisten.
Aktivitas Transaksi Meningkat Signifikan
Dari sisi aktivitas, frekuensi transaksi harian tumbuh cukup signifikan—naik 11,83 persen menjadi 2,93 juta kali transaksi, dari sebelumnya 2,62 juta kali transaksi. Kenaikan serupa terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian, yang meningkat 12,48 persen, mencapai Rp28,15 triliun, naik dari Rp25,02 triliun di pekan sebelumnya.
Adapun volume transaksi harian mengalami koreksi sebesar 14,88 persen, turun menjadi 42,318 miliar lembar saham dari 49,717 miliar lembar saham. Meski terjadi penurunan volume, peningkatan nilai transaksi menunjukkan pergeseran fokus investor ke saham-saham unggulan dengan kapitalisasi besar. Pergerakan ini lazim terjadi ketika pasar tengah mencari keseimbangan pasca-gejolak eksternal.
Arus Modal Asing Mulai Masuk Kembali
Investor asing mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp728,91 miliar selama sepekan. Namun secara akumulatif sepanjang tahun 2025, tercatat masih terjadi jual bersih (net sell) senilai Rp53,49 triliun. Meski begitu, masuknya kembali dana asing secara bertahap memberi sinyal bahwa kepercayaan terhadap prospek ekonomi Indonesia mulai tumbuh kembali menjelang akhir tahun.
Pasar Pendapatan Tetap Kian Bergairah