Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pulih Bersama: Saatnya Peduli Kesehatan Mental Tanpa Stigma

10 Oktober 2025   09:05 Diperbarui: 10 Oktober 2025   09:03 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama: Saatnya Peduli Kesehatan Mental Tanpa Stigma (Foto:freepik.com)

Literasi digital seharusnya tidak hanya soal keamanan data, tetapi juga kesehatan mental digital: bagaimana bersikap sehat dalam dunia maya, mengelola waktu daring, dan tidak terjebak dalam perbandingan semu.

Pulih Bersama: Gerakan yang Harus Nyata

Pulih bersama bukan slogan kosong. Ia adalah panggilan untuk bergerak dari simpati menuju empati, dari penghakiman menuju penerimaan.

  • Pemerintah perlu memperkuat layanan psikologis di puskesmas, memperluas jangkauan psikiater di daerah, dan menambah alokasi anggaran untuk kesehatan mental 

  • Sekolah dan universitas wajib menyediakan ruang aman bagi siswa untuk bercerita tanpa takut dihakimi.

  • Media dan konten kreator perlu berhenti menstigmatisasi isu gangguan jiwa dan mulai mengedukasi publik secara empatik.

  • Kita sebagai individu bisa mulai dari hal sederhana: mendengarkan, menenangkan, dan hadir bagi orang lain.

Terkadang, seseorang tidak butuh solusi---ia hanya butuh didengar.

Jiwa Sehat, Bangsa Kuat

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025 adalah pengingat bahwa tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Kita tidak dapat membangun bangsa yang produktif dan inklusif tanpa masyarakat yang bahagia dan damai secara batin. Pulih bersama berarti menyembuhkan luka kolektif sebagai satu kesatuan. Ia menuntut kita untuk menumbuhkan empati di tengah dunia yang serba cepat dan penuh tekanan.

Mari belajar untuk lebih mendengar daripada menilai, lebih memahami daripada menghakimi, dan lebih hadir daripada sekadar memberi nasihat. Karena dalam setiap langkah kecil kepedulian, tersimpan harapan besar untuk masa depan bangsa yang lebih sehat, manusiawi, dan berempati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun