Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Suzzanna: Ratu Ilmu Hitam yang Bangkit dari Layar, Ikon Horor Indonesia Mendunia

9 Oktober 2025   08:30 Diperbarui: 9 Oktober 2025   08:35 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Suzanna: The Queen of Black Magic (Foto: Dok.Ist via detik.com)

Di Balik Kamera: Antara Profesionalisme dan Mitos

Ketenaran Suzzanna memunculkan kisah-kisah mistik yang melegenda. Banyak orang percaya bahwa ia menjalani ritual khusus sebelum syuting, atau menjaga aura lewat bunga melati dan air putih. Namun sebagaimana dicatat dalam laporan Tempo.co (2018), cerita-cerita tersebut sebaiknya dipahami sebagai bagian dari mitos publik yang memperkuat karisma sang aktris, bukan fakta empiris.

Yang pasti, Suzzanna dikenal sangat profesional dan perfeksionis di lokasi syuting. Ia bisa mengulang adegan berkali-kali untuk mendapatkan ekspresi paling tepat. Rekan-rekan sejawatnya mengenangnya sebagai pribadi lembut dan religius, jauh dari kesan menyeramkan yang ia tampilkan di layar.

Kisah Dokumenter: Menghidupkan Kembali Sang Ratu

Setelah wafat pada 15 Oktober 2008 di Magelang akibat komplikasi diabetes, nama Suzzanna sempat redup. Namun proyek dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic mengembalikan gaungnya ke panggung internasional.

Program Direction Award - Suzanna: The Queen of Black Magic (Indonesia) -Foto:https://tvrijakartanews.com
Program Direction Award - Suzanna: The Queen of Black Magic (Indonesia) -Foto:https://tvrijakartanews.com

Film ini memadukan cuplikan karya klasiknya, arsip wawancara, serta penelusuran jejak di Indonesia dan Belanda. Menurut laman resmi ffd.or.id, tantangan terbesar tim produksi adalah mengumpulkan arsip yang tersebar dan rusak karena usia.

Dokumenter ini telah tayang di berbagai ajang dunia: Sitges Film Festival (Spanyol), Phantasmagoria Horror Film Festival (Inggris), dan Festival Film Dokumenter (FFD) Yogyakarta 2024. Laporan KBA.one juga menyebut film ini meraih penghargaan Best Documentary Feature Film di Hallucinea Film Festival, Paris, meski keterangan resminya masih menunggu konfirmasi dari pihak festival.

Karya ini menjadi bukti bahwa kisah hidup Suzzanna memiliki daya tarik lintas budaya: sebuah horor yang tak hanya menakutkan, tetapi juga memikat.

Suzzanna dan Politik Budaya Orde Baru

Era 1970–1980-an adalah masa di mana sensor dan moralitas publik sangat ketat. Namun, film horor justru menjadi ruang bebas yang memungkinkan sineas menyampaikan kritik sosial secara simbolik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun