Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Bijak Pakai AI: Aman, Etis, dan Tanggung Jawab di Era Digital

13 Agustus 2025   08:35 Diperbarui: 12 Agustus 2025   15:50 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:  Bijak pakai AI berarti aman, etis, dan bertanggung jawab. Tiga prinsip ini kunci masa depan digital Indonesia. (Foto: Freepik.com)

Etika, Regulasi, dan Literasi Digital

Penggunaan AI yang aman dan etis tidak bisa hanya mengandalkan kesadaran individu. Diperlukan regulasi yang jelas dari pemerintah serta literasi digital yang merata di masyarakat. Pemerintah berperan sebagai penjaga gerbang, memastikan bahwa penggunaan AI tidak melanggar privasi, tidak menimbulkan diskriminasi, dan tidak disalahgunakan untuk kepentingan yang merugikan publik.

Sementara itu, institusi pendidikan dan media memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi AI. Masyarakat harus dibekali kemampuan untuk memahami cara kerja AI, mengenali potensi bias, dan mengetahui batasan teknologi ini. Tanpa literasi yang memadai, pengguna akan mudah terjebak pada euforia teknologi dan mengabaikan risiko yang tersembunyi.

Menatap Masa Depan AI di Indonesia

Jika digunakan secara bijak, AI bisa menjadi katalisator kemajuan bangsa. Bayangkan layanan publik yang lebih cepat, kebijakan yang berbasis data akurat, dan sektor industri yang efisien tanpa mengorbankan etika. Namun, semua itu hanya mungkin terwujud jika kita memegang teguh prinsip keamanan, akurasi, dan kendali manusia.

Indonesia berpeluang besar menjadi negara yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga bijak secara moral. AI bisa menjadi sahabat kemajuan, asalkan kita selalu ingat: teknologi hanyalah alat, sedangkan nilai dan keputusan akhir tetap milik manusia.

Pada akhirnya, AI adalah pisau bermata dua. Ia dapat memotong hambatan dan membuka jalan menuju kemajuan, tetapi juga bisa melukai jika digunakan tanpa kehati-hatian. Dengan memegang prinsip jaga keamanan data, periksa hasil AI, dan kendalikan keputusan, kita dapat memastikan AI bekerja untuk kita, bukan sebaliknya. Masa depan digital Indonesia akan cerah jika kita bijak memanfaatkan teknologi ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun