Di era sekarang, kampung itu bisa bermetamorfosis menjadi komunitas digital, komunitas warga, atau sistem dukungan sosial yang adaptif. Tetapi prinsip dasarnya tetap: anak tidak boleh dibiarkan tumbuh sendiri.
Membangun Kesadaran Baru
Sebagai orang tua, kita juga perlu merefleksikan ulang cara kita bekerja dan hidup. Apakah benar kita telah memberikan yang terbaik untuk keluarga? Ataukah kita sekadar mengejar pemasukan tanpa menyadari bahwa waktu adalah investasi emosional paling berharga?
Menetapkan batas kerja, meluangkan waktu khusus untuk anak, dan hadir sepenuhnya saat bersama keluarga---itu adalah langkah kecil namun berarti. Kita memang tidak bisa melawan sistem global yang terus berubah, tapi kita bisa memilih bagaimana kita meresponsnya.
Jangan Sampai Anak Tumbuh sebagai Penonton
Di era gig economy, anak-anak kita berpotensi tumbuh sebagai penonton dalam rumahnya sendiri. Menyaksikan orang tua yang selalu sibuk, lelah, dan hilang fokus. Padahal yang mereka butuhkan sederhana: kehadiran yang penuh, cinta yang utuh, dan perhatian yang hangat.
Tantangan ini tidak akan mudah. Tapi jika kita tak memulainya dari sekarang, kita akan kehilangan satu generasi emas---generasi yang tumbuh tanpa pelukan, tanpa nasihat, dan tanpa tempat pulang yang benar-benar hadir.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI