Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Diet Mediterania: Sehat, Nikmat, dan Ramah Dapur Nusantara

6 Mei 2025   17:55 Diperbarui: 6 Mei 2025   17:00 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diet Mediterania versi Indonesia yang lebih kaya warna dan rasa (Foto by freepik.com)

Namun, mari jujur. Tantangan terbesar dalam diet apa pun adalah konsistensi. Banyak orang memulai dengan semangat, lalu menyerah karena bosan dengan menu yang itu-itu saja. Di sinilah kreativitas berperan penting.

Untungnya, bahan-bahan khas Diet Mediterania sangat fleksibel untuk diolah menjadi berbagai variasi menu. Berikut beberapa ide yang bisa membuatnya lebih menarik:

  • Kacang-kacangan: jangan hanya dimakan mentah atau direbus. Panggang dengan sedikit rempah khas Indonesia seperti daun jeruk, cabai bubuk, atau lada hitam untuk camilan sehat yang gurih. Bisa juga diolah menjadi hummus ala lokal dengan kacang kedelai dan sedikit minyak wijen.

  • Biji-bijian utuh: selain dimasak menjadi nasi merah biasa, coba buat nasi goreng merah dengan bumbu tradisional atau gunakan beras merah sebagai dasar salad sayuran segar. Quinoa bisa dicampur urap sayur atau bahkan pecel untuk sentuhan lokal.

  • Sayuran dan buah: buat sup bening dengan labu, wortel, dan buncis; atau smoothie dengan campuran pisang, mangga, dan sedikit yogurt.

  • Minyak zaitun: gunakan sebagai dressing salad dengan perasan jeruk nipis, atau campurkan dalam sambal matah untuk sentuhan fusion Bali-Mediterania yang segar.

Apakah Saya Tertarik Mencoba?

Secara pribadi, Diet Mediterania sangat menarik, terutama karena prinsipnya yang inklusif: tidak ada makanan yang benar-benar "diharamkan," hanya porsinya yang diperhatikan. Ini membuatnya realistis untuk diterapkan dalam jangka panjang.

Saya pun melihat pola ini sebagai ajakan untuk lebih sadar dalam memilih makanan. Tidak perlu langsung ekstrem mengganti semua menu, cukup mulai dari langkah kecil: lebih banyak sayur di piring, mengganti cemilan gorengan dengan kacang panggang, atau memilih ikan dibanding daging merah. Perlahan tapi pasti, tubuh akan beradaptasi, dan lidah pun akan belajar menikmati rasa asli bahan pangan.

Diet Mediterania dan Identitas Lokal

Yang patut digarisbawahi, kita tak perlu merasa minder dengan budaya pangan kita sendiri. Diet Mediterania bisa dipadukan dengan kearifan lokal. Bayangkan tempe bakar dengan salad sayur segar dan taburan kacang mete, atau ikan bakar dengan sambal tomat dan minyak zaitun. Perpaduan ini bukan hanya membuat diet lebih nikmat, tetapi juga memperkaya identitas kuliner kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun