Menjaga APBN Tetap Sehat
Pertanyaannya: bagaimana menjaga agar APBN 2025 tetap sehat di tengah tekanan inflasi dan suku bunga?
Pertama, diversifikasi sumber pembiayaan sangat penting. Pemerintah harus kreatif mencari sumber pembiayaan yang lebih murah dan berkelanjutan, termasuk mendorong partisipasi investor domestik, penggunaan dana abadi (sovereign wealth fund), dan kerja sama pembiayaan proyek melalui skema KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha).
Kedua, efisiensi belanja. APBN harus fokus pada program yang berdampak langsung kepada masyarakat. Belanja rutin yang tidak produktif harus ditekan, sementara belanja untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar tetap menjadi prioritas.
Ketiga, penguatan pendapatan negara, khususnya dari sektor perpajakan. Optimalisasi pajak digital, pengurangan celah (tax gap), serta pembaruan sistem perpajakan menjadi senjata utama dalam meningkatkan rasio penerimaan terhadap PDB.
Literasi Fiskal: Tugas Bersama
Keseimbangan APBN bukan semata tugas di Kementerian Keuangan. Ia memerlukan partisipasi publik. Di sinilah pentingnya literasi fiskal bagi masyarakat. Memahami bagaimana inflasi dan suku bunga memengaruhi APBN akan membantu publik lebih bijak dalam menilai kebijakan pemerintah.
Sebagai contoh, ketika pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM atau mengalihkan subsidi ke sektor yang lebih tepat sasaran, seringkali muncul resistensi. Namun, bila publik memahami konteks fiskal---misalnya meningkatnya biaya subsidi akibat inflasi dan bunga utang---maka kebijakan itu bisa lebih diterima sebagai langkah rasional, bukan sekadar penghematan.
APBN 2025 ibarat kapal besar yang tengah berlayar di tengah arus deras suku bunga dan gelombang inflasi global. Stabilitasnya memerlukan nahkoda yang andal, kru yang sigap, dan penumpang yang memahami arah pelayaran.
Kita semua, sebagai warga negara, adalah bagian dari kapal ini. Dengan memahami bagaimana inflasi dan suku bunga memengaruhi anggaran negara, kita tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari solusi---karena APBN bukan hanya urusan negara, tapi milik rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI