Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Kenali Gaya Belajar Anak agar Lebih Optimal: Apakah Si Kecil Tipe Visual, Auditori, atau Kinestik?

11 Maret 2025   11:15 Diperbarui: 11 Maret 2025   08:30 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar matematika. Foto: Shutterstock (kumparan.com)

Setiap anak memiliki cara unik dalam memahami dan mengingat informasi. Ada yang lebih mudah belajar dengan melihat gambar, ada yang lebih suka mendengar penjelasan, dan ada juga yang harus langsung praktik untuk memahami sesuatu.

Menurut Theresa Bertuzzi, pendiri lembaga pendidikan Tiny Hoppers di Kanada, memahami gaya belajar anak sangat penting untuk membantu mereka mencapai potensi maksimalnya.

Lalu, apa saja gaya belajar anak dan bagaimana cara mengoptimalkannya?

1. Auditori: Belajar dengan Mendengar

Anak dengan gaya belajar auditori lebih mudah menyerap informasi melalui suara. Mereka senang mendengarkan cerita, mengikuti instruksi lisan, dan sering kali mengucapkan kata-kata dengan suara keras saat membaca.

Cara mengoptimalkan:
Gunakan musik atau lagu edukatif untuk membantu mengingat pelajaran.
Diskusikan materi secara verbal agar anak lebih memahami konsepnya.
Biarkan anak membaca dengan suara keras agar lebih mudah menghafal.

2. Kinestetik: Belajar dengan Bergerak

Anak kinestetik belajar paling baik melalui gerakan dan pengalaman langsung. Mereka suka menyentuh, mempraktikkan, atau melakukan aktivitas fisik saat belajar. Duduk diam dalam waktu lama bisa menjadi tantangan bagi mereka.

Cara mengoptimalkan:
Libatkan anak dalam eksperimen atau permainan interaktif.
Gunakan metode belajar berbasis gerakan, seperti menari atau bermain peran.
Izinkan anak berjalan atau menggambar saat mendengarkan pelajaran.

3. Taktil: Belajar dengan Sentuhan

Pembelajar taktil menyerap informasi melalui tangan dan interaksi langsung dengan benda. Mereka senang membentuk, merakit, atau menggambar untuk memahami konsep baru.

Cara mengoptimalkan:
Gunakan alat peraga atau permainan edukatif berbasis sentuhan.
Ajak anak untuk membuat prakarya atau proyek DIY (Do It Yourself).
Berikan aktivitas seperti meronce, melipat kertas, atau bermain dengan tanah liat.

4. Visual: Belajar dengan Melihat

Anak dengan gaya belajar visual lebih mudah memahami konsep melalui gambar, warna, dan diagram. Mereka sering mencatat, menandai informasi penting, atau lebih suka melihat video edukasi.

Cara mengoptimalkan:
Gunakan ilustrasi, grafik, dan infografis untuk menjelaskan konsep.
Biarkan anak mencatat dengan warna berbeda untuk membedakan informasi.
Tampilkan video atau animasi untuk mempermudah pemahaman.

Gaya Belajar Anak Bisa Beragam!

Perlu diingat, anak tidak selalu memiliki satu gaya belajar saja. Banyak anak menggabungkan beberapa metode dalam menyerap informasi.

Sebagai orang tua atau pendidik, memahami cara belajar mereka akan membuat proses pendidikan lebih menyenangkan dan efektif. Jadi, apa gaya belajar si kecil? 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun