Mohon tunggu...
B.Rasjid
B.Rasjid Mohon Tunggu... -

Anggauta Masyarakat yang Realistis dan Optimis , dan pemerhati masalah Politik, Sosial dan Agama. Pendidikan Teknik Elektro dan S2 bidang Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjadi Wanita yang Diridhoi Allah

16 November 2017   20:07 Diperbarui: 16 November 2017   20:16 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hanadababygurlzstory.blogspot.com

WANITA adalah mahluk yang sangat dimuliakan dan berkedudukan tinggi disisi Allah dan Rasulnya . Wanita diciptakan untuk menjadi sebagai seorang ibu dan ditakdirkan untuk dapat melahirkan dan mendidik anak manusia hingga akhir zaman

Banyak kemuliaan yang terdapat pada diri seorang seorang wanita , beberapanya antara lain :

  • Seorang wanita yang saleh lebih baik daripada 70 orang wali atau pria saleh, tetapi seorang wanita yang buruk akhlaknya lebih buruk daripada seribu pria yang buruk akhlaknya
  • Dua raka’at sholatnya wanita yang sedang hamil, lebih baik daripada 80 raka’at sholatnya wanita yang tidak hamil.
  • Seorang wanita yang melahirkan akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat sunnat dan puasa, dan setiap kesakitan yang di alami seorang wanita ketika melahirkan akan mendapat pahala haji yang mabrur.
  • Wanita yang dapat menjaga kehormatannya dan taat pada suami maka ia dapat masuk pintu syurga dari arah yang disukainya.
  • Begitupun kemuliaan anak perempuan, hadist yang disampaikan oleh Aisyah ra, istri Rasullullah "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka (anak2 perempuannya), maka mereka akan menjadi penghalang baginya (orang tuanya) daripada api neraka."

Tugas orang tua menjaga anak perempuan adalah lebih besar dibanding menjaga anak lelaki. Hadist lain juga menjelaskan "Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya seolah olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail A.S."

  • Wanita yang telah menjadi seorang ibu memperoleh hak untuk dihormati tiga kali lebih besar dibandingkan seorang ayah.  

Namun kenapa justru wanita menjadi penghuni mayoritas neraka. Bagaimana ini terjadi? Demikian para sahabat menayakan hal ini kepada Rasulullah SAW

Rasulullah SAW menjawab : "Hal itu terjadi karena kekufuran mereka",sahabat bertanya kembali : Apakah mereka mengingkari Allah ?

Rasullullah SAW menjawab : Bukan mereka tidak mengingkari Allah,tapi mereka mengingkari suami dan kebaikan-kebaikan yang telah diperbuat suaminya. Andaikata seorang suami berbuat kebaikan sepanjang masa, kemudian seorang istri melihat sesuatu yang tidak disenanginya dari seorang suami, maka si istri akan mengatakan bahwa ia tidak melihat kebaikan sedikitpun dari suaminya.

(Hadist shahih yang diriwayatkan Bukhari -5197)

Kualitas seorang istri seharusnya memenuhi sebagaimana yang disenangi oleh pencipta-Nya sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 29 (QS 33:29)

Wa-in kuntunna turidna allaaha warasuulahu waalddaara al-aakhirata fa-inna allaaha a'adda lilmuhsinaati minkunna ajran 'azhiimaan

Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.

Seorang wanita muslimah adalah seorang yang benar (dalam aqidah), sederhana, sabar, setia, menjaga kehormatannya tatkala suami tidak ada di rumah, mempertahankan keutuhan (rumah tangga)nya baik dalam keadaan susah maupun senang serta mengajak untuk selalu senantiasa ada dalam pujian Allah SWT.

Ketika seorang wanita muslimah menikah (menjadi seorang istri) maka dia harus mengerti bahwa dia memiliki peranan yang khusus dan pertanggungjawaban kepada pencipta-Nya, Allah SWT menjadikan wanita berbeda dengan pria sebagaimana yang disebutkan dalam Surah An-Nisa ayat 32 (QS 4:32)

Walaa tatamannaw maa fadhdhala allaahu bihi ba'dhakum 'alaa ba'dhin lilrrijaali nashiibun mimmaa iktasabuu walilnnisaa-i nashiibun mimmaa iktasabna wais-aluu allaaha min fadhlihi inna allaaha kaana bikulli syay-in 'aliimaan.

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada para sahabat apabila menyerahkan anak perempuannya kepada suaminya setelah pernikahan untuk selalu taat kepada suaminya yaitu :

  • Melayani suami, menjaga haknya, dan mendidik anak-anak bersama.
  • Tidak dibenarkan seorang istri menerima tamu yang tidak disenangi suaminya.
  • Tidak dibenarkan seorang istri melawan suaminya, baik dengan kata-kata kasar apalagi dengan sikap sombong.
  • Tidak dibenarkan membanggakan sesuatu tentang diri dan keluarganya dihadapan suami, baik kekayaan, keturunan maupun kecantikannya.
  • Tidak dibenarkan menilai dan memandang rendah suaminya.
  • Tidak dibenarkan menuduh kesalahan atau mendakwa suaminya, tanpa bukti-bukti dan saksi-saksi.
  • Tidak dibenarkan menjelek-jelekkan keluarga suami.
  • Tidak dibenarkan menunjukkan pertentangan di hadapan anak-anak.
  • Apabila melepas suami pergi bekerja, lepaslah suami dengan sikap kasih, dan apabila menerima suami pulang bekerja, sambutlah kedatangannya    dengan muka manis/tersenyum, pakaian bersih dan berhias.
  • Setiap wanita (istri) harus dapat mempersiapkan keperluan makan, minum, dan pakaian suaminya.
  • Seorang istri harus pandai mengatur dan mengerjakan tugas-tugas rumah tangganya.

Allah juga mempertegas bagaimana seorang wanita harus bersikap untuk mendapatkan keridhoan Nya sebagaimana firmannya dalam surah Surah Al Ahzab  ayat 29 (QS 33:29)

Wa-in kuntunna turidna allaaha warasuulahu waalddaara al-aakhirata fa-inna allaaha a'adda lilmuhsinaati minkunna ajran 'azhiimaan

Dan jika kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasulnya-Nya serta (kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan bagi siapa yang berbuat baik diantaramu pahala yang besar.

Janji Allah sebagaimana firmannya dalam surah Al Ahzab  ayat 31 (QS 33:31) adalah :

Waman yaqnut minkunna lillaahi warasuulihi wata'mal shaalihan nu/tihaa ajrahaa marratayni wa-a'tadnaa lahaa rizqan kariimaan

Dan barang siapa diantara kamu sekalian (isteri-isteri nabi) tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezeki yang mulia.

Kalimat istri-istri nabi bukan berarti hanya berlaku bagi istri -- istri nabi, tetapi berlaku bagi semua wanita dimuka bumi karena  Al-Qur'an merupakan mu'jizat yang bersifat kekal tidak pernah punah, yang mencakup semua urusan manusia dunia dan akhirat.

Namun Allah juga mempertegas ancamannya hal yang tidak diridhoi sebagaimana firmannya juga dalam Surah Al Ahzab  ayat 30 (QS 33:30)

Yaa nisaa-annabii-yi man ya'ti minkunna bifaahisyatin mubai-yinatin yudhaa'af lahaal 'adzaabu dhi'faini wakaana dzalika 'alallahi yasiiran.

Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.

Lalu apa yang dimaksud dengan Kekufuran seorang wanita yang menyebabkan hilangnya Ridho Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda  sebagaimana diriwayatkan oleh HR Bukhari dalam hadistnya yang termasuk hadist shahih yang ditulis dalam kitab al-Jihad, bab Yuqatilu min Wara'il Imam, juz-IV, hal.61

  1. Barangsiapa yg taat kepadaku maka ia telah taat kepada ALLAH, dan barangsiapa yg tidak taat kepadaku maka berarti tidak taat kepada ALLAH. Barangsiapa yg taat kepada Pimpinan (Islami) maka berarti ia telah taat kepadaku, dan barangsiapa yg tidak taat kepada pimpinan (islami) maka berarti ia telah tidak taat kepadaku.
  2. Hak suami atas istri adalah tidaklah ia (istri)keluar rumah kecuali dengan izin dari suami, Jika mereka melakukannya keluar tanpa izin, makaMAILAIKAT LANGIT, MAILAIKAT RAHMAT DAN MAILAIKAT ADZAB akan melaknatnya sampai mereka pulang kembali kerumah

Ada 2(dua) dari 7(tujuh) perbuatan yang mendatangkan laknat Allah dan Malaikatnya yang berkaitan dengan wanita 

Yaitu wanita yang tidak memenuhi ajakan suami, dan wanita yang keluar rumah tanpa seizing suaminya.

Siapa yang dimaksud dengan malaikat langit, malaikat rahmat dan mailaikat azab

Malaikat Langit adalah malikat penjaga 7(tujuh) lapis langit yang akan menentukan apakah amalan manusia yang dibawa oleh mailaikat hafadzah(penjaga) manusia dapat melewati penjagaan malaikat langit ini.

Malaikat Rahmat adalah malaikat penyebar keberkahan, rahmat, permohonan ampun dan pembawa roh orang-orang shaleh, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat `Adzab.

Malaikat `Azab adalah mailaikat pembawa roh orang-orang kafir, zalim, munafik, ia datang bersama dengan Malaikat Maut dan Malaikat Rahmat.

Begitulah Allah menyuruh kepada Malaikat, barangsiapa yang tidak mematuhi perintah Allah maka akibatnya akan mendapatkan laknat Allah, melalui Malaikat. Inilah perbuatan-perbuatan yang pelakunya dilaknat oleh para Malaikat.

Adapun Kekufuran seorang wanita lebih banyak disebabkan karena mentuhankan hawa nafsunya sendiri, sebagaimana firman Allah dalam Surah Al Jaatsiyah ayat 23 (QS 45:23)

Afara-aita maniittakhadza ilahahu hawaahu wa-adhallahullahu 'ala 'ilmin wakhatama 'ala sam'ihi waqalbihi waja'ala 'ala basharihi ghisyaawatan faman yahdiihi min ba'dillahi afalaa tadzakkaruun(a)

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?

Tafsir dari Ibnu Katsir (Ismail bin 'Amr Al-Quraisyi bin Katsir Al-Bashri Ad-Dimasyqi, Imaduddin Abu Al-Fida Al-Hafizh Al-Muhaddits Asy-Syafi'i)

(Ulama Muslim dari Damaskus -- Suriah)

Seseorang yang lebih mengedepankan hawa nafsu sebagai tuhannya adalah mereka yang tidak mau mendengarkan nasehat yang bermanfa'at, bahkan sama sekali tidak dapat mencerna petunjuk yang bisa menuntun mereka ke jalan yang benar. Mereka tidak bisa melihat hujjah yang bisa dijadikan lentera penerang dalam perjalanan mereka.

Hujjah : dimaksudkan sebagai landasan

Wanita penghuni neraka karena sifat kufur

Rasulullah SAW bersabda  sebagaimana diriwayatkan oleh HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ra an Imran (Hadist Shahih)

1.  "Aku melihat ke dalam Surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita" (HR. Bukhari, no. 3069 dan Muslim no.7114, dari Ibnu Abbas dan Imran serta selain keduanya)

2. "Sesungguhnya penduduk surga yang paling sedikit adalah wanita."(HR. Muslim, no. 7118).

Di dalam kisah gerhana matahari yang Rasulullah SAW dan para sahabatnya melakukan shalat gerhana padanya dengan shalat yang panjang, Dan Rasullullah SAW melihat Surga dan neraka, seraya bersabda:

" ... Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Sahabat pun bertanya :"Mengapa (demikian) wahai Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam?"

Sifat kufur sebagai akibat mentuhankan hawa nafsulaah sehingga terjadilah durhaka dan murka Allah

Adapun ada 3(tiga)bentuk kedurhakaan seorang wanita yang akibat oleh sifat kufur yang sering dijumpai dalam kehidupan manusia

1. Wanita yang Durhaka karena ucapannya

2. Wanita Durhaka karena  perbuatannya

3. Wanita Durhaka karena ucapan dan perbuatan.

Lalu apa penyebab wanita sehingga berbuat Durhaka :

  • Wanita banyak melaknat/menggunjing dan berkata buruk.
  • Wanita banyak yang kufur terhadap suami, tidak mensyukuri dan melupakan kebaikan suami dan selalu mengungkit kesalahannya.
  • Wanita lemah dalam akal dan agamanya. Karena kesaksiannya berbanding dua dengan lelaki, dan Ibadahnya tidak sempurna karena adanya Haid yang menghalangi.
  • Wanita yang pandai bersandiwara dengan menggunakan segala kelemahannya
  • Wanita yang keluar rumah tanpa seizin suami

Surga atau Neraka Seorang Istri

Suami adalah surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhoan suami menjadi keridhoan Allah. Istri yang tidak diridhoi suaminya karena tidak taat dikatakan sebagai wanita yang durhaka dan kufur nikmat. 

Ketaatan istri pada suami adalah jaminan surganya. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki." (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya kaum hawa dalam meraih surganya Allah, Aamin.

Wallahu A'lam Bishawab

B.Rasjd

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun