Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami MTR AEC Blueprint (Seri 2)

8 Agustus 2022   19:13 Diperbarui: 8 Agustus 2022   19:31 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

OUTCOME

Merupakan penilaian outcomes implementasi MEA melalui melalui kajian hasil dan dampaknya. Terdapat 3 pokok pembahasan pada bagian ini yaitu: Indikator Kinerja Utama (370 KPI), feedback dari stakeholders dan External Reviews of AEC.

 Key Performance Indicators

GDP ASEAN rata-rata mengalami pertumbuhan lebih dari 5% dalam lima tahun terakhir mencapai 3.2 triliun USD pada tahun 2019. ASEAN GDP per kapita juga mengalami pertumbuhan yang konsisten pada periode 2015-2019 dari 3.900 USD menjadi 4.800 USD. Secara kolektif, ASEAN merupakan ekonomi terbesar ke-5 di dunia.

Perdagangan intra-ASEAN meningkat dari 35 miliar USD pada tahun 2015 menjadi 633 miliar USD pada tahun 2019 namun total share perdagangan intra-ASEAN turun dari 23.6% menjadi 22.5% pada periode yang sama. Sementara itu aliran investasi intra-ASEAN tercatat sebesar 22.1 miliar USD di tahun 2019 atau sebesar 13.9% dari total aliran FDI di kawasan. ASEAN juga mencatatkan peningkatan kedatangan wisatawan dari 108.9 juta orang pada tahun 2015 menjadi 143.5 juta di tahun 2019.

Indikator Ease of Doing Business menunjukan peningkatan signifikan waktu yang diperlukan untuk memulai bisnis dari 24.5 hari pada tahun 2017 berkurang menjadi 14.5 hari pada tahun 2020.

ASEAN berhasil melebihi target energy intensity reduction sebesar 20% pada tahun 2020. Upaya terus dilakukan untuk mewujudkan target pengurangan sebesar 32% pada tahun 2025.

Feedback dari stakeholders

Penyusunan MTR juga melibatkan pelaku bisnis sebagai penerima manfaat terbesar AEC. 

Survey yang dilakukan terhadap bisnis asing dan indigenous yang beroperasi di ASEAN menunjukkan 3 alasan utama operasional bisnis di ASEAN yaitu 1) Ukuran dan pertumbuhan pasar, 2) Akses pasar preferensial di dalam ASEAN dan, 3) Akses tenaga kerja yang terjangkau. Sementara itu area yang perlu ditingkatkan adalah perlindungan HAKI, inovasi dan R&D, dan Good Regulatory Practice.

Untuk mengakselerasi integrasi ekonomi di ASEAN, area yang menjadi prioritas adalah adalah harmonisasi standar dan regulasi, eliminasi tariff dan non-tariff barriers dan simplifikasi prosedur kepabeanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun