Jaranan dalam Detak Kehidupan Masyarakat Kalibaru
Di Kalibaru, Jaranan bukan hanya sekadar seni panggung. Ia sudah menyatu dalam setiap sendi kehidupan sosial dan budaya kami. Saya seringkali melihat Jaranan tampil dalam berbagai hajatan penting:
- Pernikahan: Selalu menjadi daya tarik utama untuk memeriahkan suasana pesta.
- Khitanan: Acara sunatan anak-anak terasa lebih meriah dengan kehadiran Jaranan.
- Bersih Desa: Ini adalah upacara adat tahunan yang krusial bagi kami, termasuk di dusun saya, Kalibaru Kulon, untuk syukuran dan memohon keselamatan. Jaranan selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual ini.
- Perayaan Hari Kemerdekaan: Suasana peringatan di tingkat desa maupun kecamatan selalu dimeriahkan oleh pertunjukan Jaranan yang membanggakan.
- Festival Lokal: Bahkan, saat kami mengadakan festival untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kalibaru, Jaranan selalu menjadi atraksi bintangnya.
Saya sangat bangga melihat bagaimana sanggar-sanggar Jaranan terus berkembang di berbagai desa di Kalibaru, termasuk di tempat saya tinggal. Ini bukti nyata bahwa seni ini tak pernah mati. Justru, generasi muda kami sangat bersemangat mempelajarinya, mendalami filosofinya, dan bertekad kuat untuk meneruskan tradisi ini agar tak lekang oleh waktu, serta terus menjadi identitas dan kebanggaan budaya kami di Kalibaru.
Jaranan bagi kami di Kalibaru adalah potret nyata dari kekayaan budaya yang begitu dinamis, perpaduan harmonis antara seni tari, musik, ritual spiritual, dan kepercayaan lokal yang kami junjung tinggi. Sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang tak ternilai, Jaranan akan selalu menjadi kebanggaan kami di Kalibaru dan daya tarik yang kuat bagi siapa pun yang ingin menyelami keunikan budaya kami.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI