Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita dan Kereta

5 Juli 2020   00:53 Diperbarui: 5 Juli 2020   01:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sengaja kubaca storymu
Lalu kusapa dirimu
Ada balasan yang melegakanku, kamu masih ada

Lalu kita berbicara tentang hal-hal yang tak penting
Tentang sebuah kehebatan juga kekecewaan

Hingga kupinta kau membuat puisi
Kau katakan tak bisa, dan mengelabuhiku dengan sebuah lirik lagu

Aku katakan itu puisi bagus akan kupasang di dindingku
Kau berkata jangan, karena itu sebuah lagu

Hmm,  aku belum pernah tau lirik lagu itu
Kau katakan lagi itu tentang kereta
Aku berdesir membaca kata kereta
Tapi berusaha membuang embun yang mulai menggantung di mata

Kau tuliskan lirik lagu hingga akhir
Kuhela napas dalam-dalam
Ini sungguh menyedihkan
Kau bercerita lagi tentang sahabatmu yang menyanyikan lagu itu dan tak selesai pada kata kereta

Kau bilang kau tebali kata kereta
Kuucap hentikan,  aku mengerti

"Itu kereta yang akan membawaku pergi" kau perjelas sekali lagi

Aku terdiam tak tahu apa yang akan kubicarakan, kau mengajakku tertawa, mulutku telah terkatup. merubah pembicaraan pun tak kan menghibur hatiku

Tak bisa kubendung lagi embun di mata luruh jua
Entah karena kata kereta, tentangmu, sahabatmu atau diriku sendiri

Aku rasa kehilangan itu sebuah kepastian

Ujung jiwa, 04072020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun