Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kehilangan Sayapmu

2 Februari 2020   10:16 Diperbarui: 2 Februari 2020   10:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belaian lembut tanganmu di kepalaku masih kurasakan

Pelukan hangan yang selalu kau berikan ketika pagi dan menjelang tidur masih membekas

Bermain bola di halaman dan bersama hujan-hujanan masih terngiang di pelupuk mata

Berjalan bergandengan,  membeli mainan yang kusuka,  dan rindu terbayar saat kau datang dari kerja membawa oleh-oleh yang ku suka

Kini hanya tetes air mata saat rindu menjelma.  Tuhan, mengapa Kau ambil bapak ibuku saat aku belum bisa apa-apa? 

Kini aku dititipkan di sebuah pondokan bersama adikku, kakek lumpuh  nenekku pun hanya orang papa, pencari gelas plastik dan kardus bekas untuk hidup sehari-hari

Siapa yang memeluk kami? memandang teman-temanku bahagia ketika dikunjungi aku dan adikku hanya duduk menepi sendiri dalam sunyi

Teras, 02 02.2020

swarna hati 

Untuk cucu seorang pengumpul barang bekas 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun