Sekarat
Aku rindu,
Lelah dalam penantian semu
Rintik hujan pagi ini belum leyapkan predikat kemarau
Padahal percil hampir mati kehausan
Adakah kau dengar,
Lagu sumbang aku nyanyikan berulang-ulang
Retak tungku belum mampu menghibur diri
Pecah kendang hati
Angan menari melenggang
Selendang belum lagi kukalungkan
Langkah terhenti di sobekan kata,
"Maaf, maaf, maaf, ..."
Kata sayangmu hanya orasi
Dalam bilik sunyi
Berteriak tanpa suara
Mengelabuhi pagi
Lalu, berlari membawa pelangi.
Dan aku mungkin akan benar-benar mati.
Malang, 18072019
Swarnahati, Ropingi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!