Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Lapar

26 Januari 2019   22:26 Diperbarui: 26 Januari 2019   22:58 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshoot wallpaper oppo

L a p a r

Karya;  Azet-Mr.Ping

Bunyi tak nyaman. Kelaparan perut kosong di dalam ruangan. Lapar kursi minta diduduki. Sikut kanan kiri. Terlalu tegang lalu dikebiri.

Lapar penghargaan. Ambil cermin lipat jadi empat biar tak tergoda iman. Menggelinding cermin di kerongkongan. Mengganjal putaran alam

Tangan besi lapar menjadi-jadi. Mengais lengan melemah. Terik tak jua sembunyi pada awan. Bila hujan tengadah tetap basah. Harusnya tetes air langit sedikit mengenyangkan.

Lapar kasih sayang. Merambat genggam malam. Menjelma kerlip dalam temaram. Mengintip obrolan kamar-kamar temaram.

Tentang lapar, tak butuh banyak makanan. Perut ditakar. Mulut muat sejumput. Lalu apa yang membuat kenyang?

Malang-Tanah Bumbu,  26 Jan 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun