Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Oposisi: Hiasan Demokrasi atau Kekuatan Penyeimbang?

1 Maret 2024   17:15 Diperbarui: 1 Maret 2024   17:27 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dinamika Oposisi di Era Baru: Siapkah Parpol Menjalankan Peran Pentingnya?

Pemilu 2024 telah usai, meninggalkan pertanyaan tentang peta politik dan dinamika oposisi di era baru. Di tengah dominasi koalisi besar, siapkah partai politik (parpol) di Indonesia menjalankan peran pentingnya sebagai oposisi?

Peran Penting Oposisi Oposisi memiliki peran krusial dalam demokrasi. Mereka bertindak sebagai penyeimbang dan kontrol terhadap pemerintah, mengawasi kinerja dan kebijakannya, serta menawarkan solusi alternatif. Keberadaan oposisi yang kuat dan konstruktif mendorong akuntabilitas, transparansi, dan debat publik yang sehat.

Kondisi Oposisi Saat Ini Perhitungan suara KPU hampir rampung, mengindikasikan kemungkinan koalisi besar dengan PKS sebagai satu-satunya parpol yang di luar koalisi. Situasi ini, meskipun tidak ideal, membuka ruang bagi pertanyaan: siapkah PKS dan parpol lain mengambil peran oposisi?

Harapan untuk Oposisi Oposisi idealnya tidak hanya kritis, tetapi juga konstruktif. Mereka harus mampu:

  • Mengawasi kinerja pemerintah dengan kritis dan objektif.
  • Menawarkan solusi alternatif dan kebijakan yang lebih pro rakyat.
  • Menjadi wadah aspirasi rakyat yang tidak terwakili dalam koalisi.
  • Membangun narasi alternatif dan menawarkan visi yang berbeda untuk Indonesia.

Partai Potensial Oposisi: PDIP, PKS, dengan posisinya saat ini, memiliki peluang besar untuk menjadi oposisi. Di sisi lain, parpol lain seperti PKB, Nasdem, atau PPP, juga memiliki opsi untuk memilih jalan oposisi.

Tantangan dan Peluang Oposisi Menjadi oposisi di Indonesia memiliki tantangan dan peluangnya sendiri. Tantangannya meliputi:

  • Stigma negatif dan marginalisasi politik.
  • Kesulitan mengakses sumber daya dan media.
  • Tekanan dari koalisi pemerintah.

Namun, ada juga peluang:

  • Memperkuat basis massa dan dukungan rakyat.
  • Membangun kredibilitas sebagai alternatif bagi koalisi.
  • Mendorong reformasi dan perubahan positif dalam sistem politik.

Apa yang harus dilakukan parpol agar menjadi oposisi yang efektif?

Membangun narasi yang kuat dan visioner: Oposisi perlu menawarkan alternatif yang jelas dan menarik bagi rakyat. Narasi ini harus didasarkan pada riset, data, dan aspirasi rakyat.

Menjadi kritis dan konstruktif: Kritik oposisi harus didasari fakta dan solusi, bukan hanya menyerang pribadi. Oposisi juga harus menunjukkan kesediaan untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam hal-hal yang demi kepentingan rakyat.

Membangun koalisi oposisi yang kuat: Bersatu dengan parpol lain yang memiliki visi dan misi yang sama akan memperkuat suara oposisi.

Melibatkan masyarakat: Oposisi harus aktif turun ke bawah dan mendengarkan aspirasi rakyat. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti forum diskusi, seminar, dan media sosial.

Memanfaatkan teknologi: Teknologi dapat membantu oposisi dalam menyebarkan informasi, membangun jaringan, dan menggalang dukungan rakyat.

Bagaimana peran media dalam mengawasi kinerja oposisi?

Memberitakan secara objektif dan berimbang: Media harus memberitakan kinerja oposisi secara adil dan tidak memihak.

Menyajikan informasi yang mendalam: Media harus menggali lebih dalam dan menyajikan informasi yang kontekstual tentang kinerja oposisi.

Memberikan ruang untuk kritik dan analisis: Media harus menyediakan ruang bagi publik untuk mengkritik dan menganalisis kinerja oposisi.

Mengawasi akuntabilitas oposisi: Media harus memastikan bahwa oposisi juga bertanggung jawab kepada rakyat.

Bagaimana agar masyarakat dapat lebih terlibat dalam proses demokrasi dan mendukung oposisi?

Meningkatkan kesadaran politik: Masyarakat perlu memahami peran penting oposisi dalam demokrasi.

Menjadi pemilih yang cerdas: Masyarakat harus memilih parpol yang memiliki komitmen untuk menjadi oposisi yang efektif.

Terlibat dalam kegiatan politik: Masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan politik seperti demonstrasi, petisi, dan kampanye.

Mendukung oposisi secara finansial: Masyarakat dapat memberikan donasi kepada parpol oposisi untuk membantu mereka menjalankan fungsinya.

Mengawasi kinerja oposisi: Masyarakat harus mengawasi kinerja oposisi dan memberikan kritik yang konstruktif.

Kesimpulan

Keberadaan oposisi yang kuat dan konstruktif sangat penting untuk demokrasi yang sehat di Indonesia. Diharapkan parpol-parpol di Indonesia dapat memahami peran pentingnya dan siap menjalankan tugasnya sebagai oposisi.

Dengan upaya bersama dari parpol, media, dan masyarakat, diharapkan oposisi di Indonesia dapat menjalankan perannya dengan efektif dan berkontribusi pada demokrasi yang sehat.

~ Benidiktus Himang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun