kompas.com
Berbaur suara-suara di keramaian kota
Roda-roda kehidupan keras berputar laju
Debu berterbangan dihembus angin kering
Pasar pagi penuh sesak para pengunjung
Â
Pejuang tua itu di sudut pasar nan kumuh
Menengadahkan tangannya meminta-minta
Kaleng bekas menjadi mangkok harapannya
Berharap belas kasih pada hati yang tergerak
Â
Tubuh renta penuh luka peluru di sekujurya
Bening air matanya menatap yang lalu-lalang
Berat lidahnya tak mampu berkata meminta
Hanya kaleng bekas itu yang disodorkannya
Â
Pengemis tua itu terduduk lemas dan kecewa
Tiada kepingan uang receh menghampirinya
Hatinya merintih menatap yang berlalu-lalang
Memejamkan matanya, memaafkan bangsanya!
******
Batam, 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H