Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu...

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

SANG RAJA KEGELAPAN

26 Juni 2015   15:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:45 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari  balik tabir-tabir gaib yang tak terlihat mata

sang raja kegelapan berbisik-bisik ke telinga umat

mempengaruhi suasaana hati, mengacaukan pikiran

menyihir jiwa-jiwa agar mengikuti kesesatannya

membuat sekan-akan persoalan iman dan tauhid

sebagai hal yang sepenuhnya terkangkau oleh akal

dan meniadakan mata hatimu sebagai alat utama

untuk menyaksikan kebenaran yang hakiki

 

dengan sihirnya maka bergolaklah logika dan nalar

menjungkir balikkan petunjuk kebenaran dan ayat-ayat

membuat sesuatu yang sangat jelas menjadi kabur

mengangkat hal-hal yang sifatnya membingungkan

sebagai bahan kajian pembanding atas ayat-ayat-Nya

pemikiran-pemikiran yang terus bergolak dan bergolak

merusak daya penglihatan mata hati, mengaburkan

kejernihan mata hati dan menciptakan kebingungan

 

dalam kebingungan hati, lalu otak menjadi panglima

lalu kebutaan menjadi tongkat,  lalu si buta berjalan

menempuh lorong gelap yang panjangnya tak berujung

lalu sang penguasa kegelapan menjadi penuntunmu

menjadi pahlawan kebenaran bagimu, dalam kebingungan

hati, dalam ketidak-berdayaan ruh sejati melewannya  

lalu merintihlah jiwa dalam gelisahnya, dalam dahaganya

dalam ketidak-puasan yang tak bertemu batas-batasnya

 

orang-orang buta menemukan kepuasannya yang semu

pada simbol-simbol, pada benda-benda, pada tampilan

yang diukur dengan duniawi, pada pengingkarannya atas

sesuatu yang terasa sangat menakutkannya,  dan juga

merasa puas atas ketidak-mampuannya menyingkap:

tangan- tangan iblis yang menuntunnya berjalan sesat

menuju suatu lembah neraka, menuju siksa gurun sahara

menuju suatu laut misteri kegelapan yang tak berjawab

 

bahwa ia telah menunjukkan sesuatu yang salah, yang sesat

sangat bertentangan dengan apa yang telah disaksikannya

dan karena pengingkarannya atas “mulianya tanah liat”

atas “api yang menyala-nyala” lalu jatuhlah kutukan atasnya

jatuhlah takdir atas dirinya sebagai makhluk yang sesat

lagi sangat menyesatkan, dan tiada keberkatan, tiada petunjuk

hidup berdampingan dengannya, hidup bertuhankan padanya

semenetara ia paham bahwa ia bukan tuhan yang sesungguhnya!

Btm2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun