Mohon tunggu...
Benedicta Elok Pratama Dharma
Benedicta Elok Pratama Dharma Mohon Tunggu... Personal stuff

positive vibes only.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengupas Seri Pertama Serial Tjahrir

26 Februari 2018   16:58 Diperbarui: 26 Februari 2018   17:30 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cecillia Wangsadinata, wanita lulusan UPH jurusan Hubungan Internasional, menerbitkan novel perdananya yang berjudul Inavitably In Love  pada tahun 2017. Cecil mengawali karirnya dengan menjadi penulis di Wattpad. Banyaknya peminat cerita Cecillia, membuatnya mendapatkan kontrak ekslusif dengan Penerbit Bukune. Tak berhenti hanya itu saja, bahkan beberapa novelnya sudah dibeli oleh MD Production untuk di filmkan.

Tidak jauh dari ciri khas kerya tulisnya di Wattpad, pada novel ini ia juga mengangkat tema tentang perjodohan keluarga konglemerat Indonesia di novel cetak pertamanya ini.  Inevitably In Love  ini juga merupakan seri pertama dari serial keluarga Tjahrir.

Berada di lingkungan berada, membuat Marshall dan Tavella memiliki prilaku yang baik. Dapat dilihat dari cara Mama Tavella mendidik Tavella.

"El, kalau nanti kamu besar dan mempunyai suami, kamu harus melakukan ini, menjahitkan ulang semua kancing kemeja dan jas suami kamu. Seberapa mahal pakaian-pakaian tersebut, bila satu kancing lepas, akan terlihat tidak sempurna. Sudah menjadi tugas istri untuk membuat pria terlihat sempurna." -- hal. 21

Banyak terjadinya kilas balik dimasa dimana Tavella dan Marshall masih menjadi pasangan suami istri, dapat disimpulkan bahwa Cecil memilih untuk menggunakan alur campuran. Paduan masa kini dan masa lalu Marshall dan Tavella membuat para pembaca seakan menjadi saksi dari kisah cinta mereka.

Dua tahun berpisah dengan Marshall, Tavella bertemu lagi dengan mantan suaminya dalam proyek tambang minyak milik Marshall. Dalam proyek ini, Tavella harus kembali berhubungan dengan mantan suaminya dan membuat perasaan yang telah ia pendam kembali muncul, bertanya-tanya kepada pertahanan dirinya untuk menjauhi mantan suaminya tersebut.

Alur novel Inevitably In Love versi cetak berkembang lebih baik dari sebelumnya. Alurnya rapi dalam bagian kerjasama dan masa lalu Tavella dan Marshall. Beberapa sumber juga mengatakan bahwa novel ini lebih baik saat di wattpad, dibanding bentuk cetaknya. Terdapat banyak adegan yang dipotong, sehingga membuat pembaca kebingungan dan bertanya-tanya tentang hubungan Marshall, Tavella dan Alia. Seperti ketidak singkronan adegan ketika Marshall pulang dari Houston dibeberapa bab.

Hal ini terdapat di bab 14, yang menceritakan bahwa Tavella menyelamatkan Alia yang sedang berusaha bunuh diri, dihari Marshall pulang dari Houston ke Jakarta.

"Karpet ruang tamu Alia yang berwarna putih sekarang berwarna merah karena darah yang terus keluar dari tangan Alia." -- hal. 174

"Kalau gue menghilang, El, mungkin nggak Marshall mencari gue?" Alia menggumamkan kata-kata terakhir sebelum tidak sadarkan diri. Kata-kata itu selalu Tavella ingat, Ia telah menghancurkan temannya sendiri. -- hal. 175

"Kamu sudah bilangkan ke istri saya kalo hari ini saya pulang?" Tanya Marshall dengan dahinya mengkerut.

"Sudah Tuan, kan Tuan setiap hari telepon saya buat mengingatkan Nyonya."

"Terus istri saya kemana, Caki?"

"Pergi Tuan." -- hal. 170

Namun, pada bab 21, dijelaskan bahwa Tavella sangat merindukan Marshall yang sedang menjalani perjalanan bisnis di Houston, hingga tidak sabar bertemu dengannya. Lalu Ia memutuskan untuk menjemput Marshall dibandara tanpa memberikan informasi kepada Marshall.

"Ia  hampir saja berlari menghampiri pria itu, langkahnya terhenti ketika orang-orang melewatinta dan ia menemukan sosok pria itu tidak sendiri." -- hal. 272

Ia dapat melihat sisi wajah pria itu tersenyum kearah wanita itu dan wanita it membalas senyuman Marshall. Pada saat itu Tavella tahu kalau dirinya sudah kalah.

"Bagaimana caranya ia bersaing dengan Alia, cinta pertama Marshall, dan wanita yang seharusnya menikah dengan pria itu?" -- hal. 272-273

 

Cecil menggunakan sudut pandang orang ketiga pada novel ini, dengan bukti.

"Tavella dengan cepat mengenyahkan pikirannya dan ia bertekad, mulai sekarang, ia harus membuang segala hal yang mengingatkannya ke pada Marshall.

Termasuk hatinya yang terlanjur mencintai pria itu." -- hal. 83

 

Pada seri pertamanya ini, Cecil menokohkan pemain utamanya, Tavella dengan sifat yang tidak dapat diprediksi pada awalnya, namun seiring berjalan cerita dapat disimpulkan bahwa Tavella memiliki sifat baik namun ditutupi oleh sifat dinginnya, rela berkorban demi sahabatnya sendiri yaitu, Alia.

"Aku tidak akan merasa di selingkuhi kalau kamu dan Alia tetap berhubungan, Mar. Aku hanya melihat satu jalan keluar di dalam permasalahan pernikahan kita. Antara kita bercerai atau aku dapat menerima kamu dan Alia tetap berhubungan." -- Tavella, hal. 74

Tavella memiliki sifat yang begitu menyenangkan, sehingga keluarga Marshall sangat menyukainya.

"Oh, kapan-kapan kamu harus ke rumah lagi, ya. Tante sama Om merindukan kamu. Kita berdua sangat menyukai kamu El, walaupun kamu sekarang sudah bercerai dengan Marshall. Kamu ingat itu, ya." -- hal. 31

Sedangkan Alia, yang merupakan sahabat karib Tavella, dan juga wanita yang menyukai Marshall sejak pertemuan pertamanya. Alia memiliki sifat baik, namun dibalik sifatnya ia juga merupakan wanita yang egos. Sebagai sahabat Tavella yang mencintai Marshall, ia tidak rela melihat Marshall bersanding dengan Tavella.

"El gue gak bisa melihat lo berjalan kearah Marshall dengan gaun putih ini dan kalian saling mengucapkan janji suci dihadapan Tuhan, dan bukan gue. Seharusnya gue yang berada diposisi lo. Gue yang mencintai dia." -- Alia, hal. 67

Ketika di bangku perkuliahan, Alia kerap membantu Tavella dalam megerjakan tugas. Hal ini membuktikan  bahwa Alia memiliki sifat baik kepada Tavella pada masa lalunya.

"El, udah kerjain tugas Professor Pram belum? Kalau belum gue yang kerjain ya El, satu halaman doang kok...." -- Alia, hal. 16

Pada novel ini dijelaskan bahwa Alia telah menyukai Marshall sedari awal, dan Alia sangat ingin Marshall kembali ke sisinya ketika sudah menjadi suami Tavella. Dapat diambil dari cerita bahwa Alia sangat menginginkan Marshall kembali karena Mama Alia ingin menaikkan status sosialnya.

"Alia selalu tahu kalau ibunya terobsesi dengan status sosialita yang tidak pernah ia dapatkan.Alia dating dari keluarga menengah, dan ibunya selalu menginginkan mencapai kelas social yang jauh lebih tinggi, namun ayahnya tidak dapat memberikah hal tersebut. Satu-satu caranya dengan menggunakan Alia, bagi Alissa dengan menikahkan Alia dengan keluarga Tjahrir, nama keluarga Alatas dapat dipandang setara dengan kalangan keluarga atas." -- hal. 131

"Ma, aku sudah bersandiwara sejauh ini hanya untuk membuat Mama bangga. Aku tidak akan mengecewakan Mama lagi." -- hal.131

Cecil juga memberikan sifat unik didalam diri Marshall, pembawaan yang dingin di awal cerita membuat para pembaca penasaran. Lambat laun, sifat sabar dan penyayang Marshall mulai terlihat dalam kilas balik pada masa mereka masih bersama.

"Ya, tapi aku akan menghabiskan sisa hidup aku sama kamu. Setidaknya aku sedang belajar untuk mengenal diri kamu sedikit demi sedikit, Tavella," -- Marshall, hal.82

Dalam novel ini terdapat tokoh lelaki bernama Marshall, mantan suami Tavella yang akan menikah lagi dengan Alia. Sifat tegas namun bertanggungjawab melekat pada tokoh ini.

"Lalu apa Tavella? Mengecewakan keluarga aku dengan menceraikan kamu sekarang dan kembali kepada Alia? Aku berfikir untuk membuat pernikahan kita behasil, Tavella. Karena aku memilih untuk menikahi kamu. " Marshall -- hal. 74

Sifat bertanggungjawabnya juga dapat dibuktikan dengan kutipan berikut.

"Aku akan menghabiskan sisa hidup aku dengan kamu. Setidaknya aku sedang belajar untuk mengenal diri kamu sedikit demi sedikit, Tavella." Marshall -- hal. 82

Sayangnya, akhir dari cerita ini jauh dari kata jelas. Saat membaca bagian epilog dari novel ini, pembaca akan kebingungan apakah mereka kembali bersama atau tetap sebagai rekan kerja. Namun pada intinya, Marshall batal  menikahi Alia saat ia sudah berada ditempat pernikahan. Alasannya pun tidak disertakan didalam novel. Mungkin penulis sengaja membuatnya terkesan menggantung agar pembaca mencari jawabannya sendiri.

"I want you back, Tavella."

"Then win me back, Marshall." -- hal. 301

Dibandingkan novel wattpad yang lain, novel ini termasuk dalam lumayan. Memiliki amanat bahwa, yang memang milik kita, walau terpisahkan sejauh apa akan kembali. Kualitas dan kondisi buku dalam bentuk apik dan baik. Keterbatasan halaman, sehingga mungkin membuat beberapa adegan harus terpotong. Selebihnya novel ini dikemas cukup baik, mulai dari cover awal dan tata letak penulisannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun