Title English;Â
Sjuman Instruments; Premium Quality Music Instruments
1.(Indonesia)
Keunikan merupakan ciri pembeda dari satu brand dengan brand lainnya. Hal ini juga yang membuat sebuah brand menjadi istimewa. Sebab tiap produknya dibuat dengan citarasa personal. Ada konsep kuat yang mendasarinya. Dalam menciptakan sebuah produk, brand mempunyai kekhasan sendiri. Seperti brand instrumen musik yang dimiliki Aksan Sjuman @sjumaninstruments @aksansjuman
(English)
Uniqueness is a distinguishing feature of one brand with other brands. This also makes a brand special. Because each product is made with personal taste. There is a strong concept that underlies it. In creating a product, the brand has its own peculiarities. Like the musical instrument brand owned by Aksan Sjuman  @sjumaninstruments @aksansjuman

Aksan Sjuman, siapa yang tidak mengenalnya. Sosoknya sebagai drumer begitu kental menempel di benak penukmat musik tanah air. Tercatat, Aksan Sjuman pernah menjadi drumer dari band Dewa 19 dan drumer band Potret. Sebagai drumer, Aksan Sjuman ternyata tidak hanya piawai menabuh drum, tapi juga mengelola bisnis. Nama brandnya adalah Sjuman Istruments. Beberapa waktu lalu saya sempat berbincang dengan pria rendah hati ini, tentang Sjuman Instruments yang tengah dibangunnya.
(English)
Aksan Sjuman, who doesn't know him. His figure as a drummer is so thick stuck in the minds of music collectors of the country. Noted, Aksan Sjuman had been a drummer from Dewa 19 band and Potret band drummer. As a drummer, Aksan Sjuman turned out to be not only an expert at playing drums, but also managing a business. The brand name is Sjuman Istruments. Some time ago I had a conversation with this humble man, about Sjuman Instruments he was building.

Berangkat dari kegelisahannya sebagai seorang seniman, drumer senior ini mendirikan Sjuman Instruments. "Saya mendirikan Sjuman Instruments seorang diri", ujar Aksan. Instrumen yang beredari dipasaran kinipun tidak sesuai dengan kebutuhan market.Â
Menurut Aksan penting hukumnya bagi produsen untuk bisa memahami konsumenya, dalam hal ini keinginan untuk membeli dengan harga yang baik juga diperlukan. "Karena instrumen-instrumen keren semakin mahal", terang Aksan.
Dalam mendirikan lini bisnisnya Aksan mengakui bahwa ia adalah pemilik tunggal. Dan ia mendirikanya seorang diri. Bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak serupa dengan yang lainnya. Keunikan yang dimiliki jika ditampilkan akan memberikan nilai tambah. Nilainya juga menjadi lebih tinggi, mempunyai keunikan tersendiri. Sjuman Instrument menurut Aksan adalah barang 'boutique'(barang yang dibuat dalam jumlah terbatas dengan kualitas tinggi). "Dimulai dengan konsep boutique".
(English)
Departing from his anxiety as an artist, this senior drummer founded Sjuman Instruments. "I founded Sjuman Instruments by myself," Aksan said. Instruments that are circulating in the market today also do not fit the market needs.Â
According to Aksan, it is important for producers to understand their customers, in this case the desire to buy at a good price is also needed. "Because cool instruments are getting more expensive," Aksan explained.Â
In establishing his business line, Aksan admitted that he was the sole owner. And he built it alone. A good business is a business that is not similar to others. The uniqueness that is owned if displayed will provide added value. Its value also becomes higher, has its own uniqueness. Sjuman Instrument according to Aksan is a 'boutique' item (items that are made in limited quantities with high quality). "Starting with the boutique concept".

Aksan sendiri menggunakan material dari dalam negeri, karena tahu potensinya. Banyak material berkualitas tinggi namun belum banyak terekspos, oleh negara lain, khususnya sebagai bahan pembuatan alat musik. Piranti ini untuk bahan instrumenya.Â
"Bahan-bahan semua dari indonesia, atau sebisa mungkin dari indonesia, mulai dari; kayu, part elektronik, dan bahan yang recycle", pungkas Aksan.Sebagai seorang musisi, Aksan juga mempunyai pandangan sendiri terhadap musik dan kaitannya dengan kehidupan. Menurut dia, musik haruslah menjadi sesuatu yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain. Disamping itu, musik juga bagian dari kehidupanya. "Musik sebagian kecil dari hidup saya, yang terpenting, apakah musik bisa berguna buat orang lain".
(English)
Aksan himself uses material from home, knowing his potential. Many high-quality materials but not yet widely exposed, by other countries, especially as material for making musical instruments. This tool is for instrument material.
"The materials are all from Indonesia, or as much as possible from Indonesia, starting from wood, electronic parts, and recycled materials," concluded Aksan. As a musician, Aksan also has his own views on music and its relation to life. According to him, music must be something that is useful for yourself and others. Besides that, music is also part of his life. "Music is a small part of my life, most importantly, whether music can be useful for others".

Mempunyai pandangan jauh kedepan adalah hal yang penting bagi sebuah bisnis. Begitu juga halnya dengan Sjuman Instruments, Aksan menargetkan dalam lima tahun kedepan lini bisnisnya bisa diserap dengan baik, oleh pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.Â
"Tahap pertama kami berusaha untuk mandiri terlebih dahulu, kami merancang agar brand kami bisa established di luar negeri, dan lima sampai sepuluh tahun kedepan kita bisa berperan di pasar indonesia dan pasar internasional", kata Aksan sambil menjelaskan.
Untuk mengenalkannya ke publik Sjuman Instrumen juga menggaet artis didalam dan luar negeri untuk diendorse. "Artis yang diendorse Sjuman Instrumen, antara lain; Rick Stickney, Elizabethii, Gilang Agitama". Sejumlah musisi tanah air juga mengamini apiknya Sjuman Instrumen, diantaranya; Anto Hoed (basis band Potret), Nikita Dompas (gitaris), Ronny (basis band Coklat).Â
Sebagai sebuah brand, Sjuman Instrumen juga tergolong agresif dalam mengenalkan produknya ke khalayak, terbukti Sjuman Instrumen pernah berpameran di NAMM Show (National Association of Music Merchants), Anaheim Convention Center California (USA), Guitar Summit (Jerman), SMESCO Music Expo (Jakarta). Malahan Sjuman Instrumen juga mendapat tanggapan positif dari media luar negeri; Guitar World (USA), Gitarre & Bass (Jerman).
Dalam penciptaan alat musiknya, Sjuman Instrumen juga melibatkan seorang desainer piano. "Saya juga menggandeng Raul Renanda sebagai desainer piano Sjuman Instrument". Menyikapi model dari alat musiknya, ternyata Sjuman mempunyai visi artistik, barang yang diproduksi limited edition, dan bahanya juga terbilang eksklusif, malahan ada gitarnya yang terbuat dari bekas kapal yang karam, dan material kayunya dari pohon yang tumbang di Istana Bogor. "Kami memakai bahan Java Almod, Tamanu Wood, Mahogany, Java White Teak, Sonokeling, Ebony, Molucas Champoor. Model sama eksekusi artistiknya juga one of a kind", kata Aksan.
(English)
Having a foresight is important for a business. Likewise with Sjuman Instruments, Aksan targets that in the next five years its business lines will be well absorbed, by the domestic and foreign markets.Â
"In the first stage, we try to be independent first, we design our brand to be established abroad, and in the next five to ten years we can play a role in the Indonesian and international markets," Aksan said while explaining.Â
To introduce it to the public, Sjuman Instrument also attract domestic and foreign artists to endorse. "Artists endorsed by Sjuman Instruments, among others; Rick Stickney, Elizabethii, Gilang Agitama". A number of musicians in the country also agree with the charm of Sjuman Instruments, including; Anto Hoed (Potret band bassist), Nikita Dompas (guitarist), Ronny (Coklat band bassist).Â
As a brand, Sjuman Instrument is also quite aggressive in introducing its products to the public, as evidenced by Sjuman Instruments having exhibited at the NAMM Show (National Association of Music Merchants), California Convention Center California (USA), Guitar Summit (Germany), SMESCO Music Expo (Jakarta ). In fact, Sjuman Instrument also received positive responses from foreign media; Guitar World (USA), Gitarre & Bass (Germany).Â
In the creation of his musical instrument, Sjuman Instruments also involved a piano designer. "I also took Raul Renanda as Sjuman Instrument's piano designer". Responding to the model of his musical instrument, it turns out that Sjuman has an artistic vision, the goods produced are limited edition, and the language is also fairly exclusive, even there is a guitar made from a wrecked shipwreck, and wood material from a fallen tree in the Bogor Palace. "We use Java Almod, Tamanu Wood, Mahogany, Java White Teak, Sonokeling, Ebony, Molucas Champoor materials. The same model of artistic execution is also one of a kind," Aksan said.

Memfasilitasi konsumennya, Sjuman Instrumen juga membuka alat musik custom / sesuai pesanan. "Sjuman Instrumen menerima customize warna dan hardware alat musiknya, tapi tidak modelnya", terangnya. Mengenai cita-cita Sjuman Instrumen, Aksan menceritakan bahwa nanti produk instrumen musiknya bisa menjadi produk unggulan internasional dan diterima oleh pasar luar negeri secara lebih luas. "Saya ingin Sjuman Instrumen nantinya dapat menjadi brand unggulan secara internasional", terang Aksan.
(English)
Facilitating its customers, Sjuman Instruments also opened custom musical instruments / to order. "Sjuman Instruments accepts the color and hardware of the musical instrument, but not the model," he explained. Regarding the ideals of Sjuman Instruments, Aksan said that later his musical instrument products could become international superior products and be accepted by foreign markets more broadly. "I want Sjuman Instruments to become an international flagship brand," Aksan explained.

Ketika ditanya, bagaimana Aksan mendeskripsikan Sjuman Instrument dalam empat kata, ia menjelaskan dengan kata-kata padat yang bermakna mendalam. "Art, Comfort, Good Price, Worth to have", jelasnya menambahkan. Toko Sjuman Instrumen sendiri bisa ditemui di daerah strategis yang ada di bilangan Jakarta Selatan. "Sjuman Instrumen ada di Kemang Vintage Shop di Jl.Benda Raya no.90B, Kemang, Jakarta Selatan (lebih lengkapnya bisa lihat google Map).
(English)
When asked, how Aksan described Sjuman Instrument in four words, he explained with solid words that had profound meaning. "Art, Comfort, Good Price, Worth to have", he added. Sjuman Instrument Store itself can be found in strategic areas in South Jakarta. "Sjuman Instruments is at Kemang Vintage Shop on Jl. Raya Raya no.90B, Kemang, South Jakarta (for more details, see Google Map).

Sebagai bentuk kreasi, dari Sjuman Instrumen, Aksan juga menyisipkan ornamen keindonesiaan, dalam beberapa produknya sebelum nantinya berevolusi berubah ke jati diri brand yang lebih minimal. "Saya memasukkan symbol keIndonesiaan saja sedikit dan juga pada log product, selain itu kita berevolusi ke jati diri lbh ke konsep minimal", ucapnya sambil berpamitan menutup wawancara.
(English)
As a form of creation, from Sjuman Instruments, Aksan also inserted Indonesian ornaments, in some of its products before later evolving to change into a more minimal brand identity. "I put only a few symbols in Indonesia and also in the log product, in addition to that we evolved into identity more to the minimal concept", he said while saying goodbye to closing the interview.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI