Mohon tunggu...
bella annisa maulinda
bella annisa maulinda Mohon Tunggu... Mahasiswa

mahasiswa aktif unisa yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Seni

Sosial Movement UNISA 2025

21 September 2025   15:01 Diperbarui: 21 September 2025   15:01 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mengubah Generasi Rebahan Menjadi Generasi Emas: Perspektif Pembangunan Diri dan Teknologi AI

Irfan Amale: Transformasi Mentalitas Menuju Generasi Emas

Dalam menghadapi era global yang penuh tantangan, Irfan Amale menekankan pentingnya mengubah pola pikir generasi muda dari "generasi rebahan" menjadi "generasi emas". Menurutnya, proses ini dimulai dengan menemukan misi hidup masing-masing individu, membangun sistem yang mendukung produktivitas, dan tidak takut untuk mengalami kegagalan sebanyak mungkin selagi muda.

Irfan menyoroti pentingnya menanamkan pola pikir berkembang (growth mindset) daripada terjebak dalam pola pikir tetap (fixed mindset). Anak muda harus memiliki keberanian dalam mengambil risiko, serta mampu menerima konsekuensi dari pilihan yang mereka buat. Perubahan pola pikir, meskipun tampak kecil, menurutnya bisa memberikan dampak besar dalam perjalanan hidup seseorang.

Mengutip prinsip dari Brian Tracy, Irfan juga menggarisbawahi bahwa disiplin dan kemampuan menunda kesenangan sesaat demi tujuan jangka panjang adalah kunci utama menuju kesuksesan. Ia menegaskan, selama masa muda inilah waktu yang tepat untuk menghabiskan jatah kegagalan, agar kelak menjadi pribadi yang tangguh dan siap menghadapi dunia kerja maupun kehidupan.

Dr. Punang Amaripuja: Optimalisasi Kecerdasan Buatan dalam Dunia Pendidikan

Sementara itu, Dr. Punang Amaripuja, S.E., S.T., M.IT memberikan pandangan dari sisi teknologi, khususnya mengenai peran kecerdasan buatan (AI) di era saat ini. Ia menekankan bahwa AI membawa dampak yang luas, baik positif maupun negatif. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa dan generasi muda memanfaatkannya secara bijak.

Menurut Dr. Punang, AI seharusnya digunakan sebagai asisten pendukung pembelajaran, bukan sebagai pengganti proses belajar itu sendiri. AI dapat dimanfaatkan untuk kegiatan seperti brainstorming ide, menyusun kerangka pemikiran, atau memecahkan masalah secara kreatif. Namun, penggunaannya tetap harus transparan dan mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh dosen atau institusi pendidikan.

Beliau juga menjelaskan bahwa AI modern memiliki kapabilitas luar biasa. AI bukan hanya bisa "berpikir", tetapi juga bertindak secara mandiri untuk mencapai tujuan tertentu. AI dapat beradaptasi dengan situasi baru, memiliki kemampuan penalaran tingkat lanjut, serta mampu mengambil keputusan secara otonom melalui proses perencanaan iteratif. Hal ini berbeda dari AI generatif yang hanya berfokus pada pembuatan konten seperti teks atau gambar.

Kesimpulan

Melalui dua perspektif yang berbeda --- pembangunan karakter oleh Irfan Amale dan pemanfaatan teknologi AI oleh Dr. Punang Amaripuja --- dapat disimpulkan bahwa generasi muda harus memadukan perubahan pola pikir dan pemanfaatan teknologi secara bijak. Di satu sisi, penting untuk membentuk mentalitas tangguh dan berorientasi pada pertumbuhan. Di sisi lain, keterampilan menggunakan teknologi secara strategis juga menjadi kunci penting untuk menghadapi tantangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun