Mohon tunggu...
Bella falina
Bella falina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Kritis

Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Tulus Dua Malaikatku

24 Oktober 2021   20:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   20:38 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diawal diri membuka mata.

Dengan senyum hangat engkau sambut kehadiranku.

Kau berikan seluruh cinta padaku.

Yang bahkan belum pernah aku dapati dalam percintaan.

Peluk cium kau berikan.

Diiringi dentunan lagu yang kau ciptakan tuk menghantar hariku.

Menjagaku bagaikan sebuah berlian yang bisa hancur kapan saja.

Dikala tawaku hadir.

Seketika terbit mentari di wajah kalian.

Diiringi pelangi yang bahkan warnanya lebih dari tujuh warna. 

Tiap kedipan mata.

Tiap hembusan nafas.

Tiap detak jantung begitu terasa.

Seakan waktu berjalan lambat kala itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun