Mohon tunggu...
Belfin P.S.
Belfin P.S. Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang bapak yang makin tua dan bahagia

IG: @belfinpaians

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru (Seharusnya) Menulis supaya Eksis, Tidak Sekadar Teoritis!

21 Juni 2022   11:50 Diperbarui: 22 Juni 2022   11:59 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan ketika saya mengalami kesulitan dalam mengajar daring, itu pun saya curahkan dalam buku kumpulan esai, cerita, dan blog saya. 

Ternyata itu sangat membantu dan menginspirasi guru-guru lain di luar sana yang juga mengalami hal yang sama. Menulis dan berbagi menjadi dunia baru yang menarik minat saya untuk menjadikannya hobi dan pengalaman baru.

Terbukti, dalam kurun dua tahun, beberapa tulisan dapat terealisasi dan diterbitkan. Saya melihat banyak keuntungan yang saya peroleh dari menulis. 

Secara tidak langsung, tuntuan moral sebagai guru bahasa terpenuhi. Keterampilan menulis saya bisa dibuktikan makin terasah. 

Selain itu, bergabung dengan komunitas guru dan kelas kreatif sangat membantu pemahaman saya tentang dunia menulis. 

Melalui sharing dan ajakan untuk menulis pun, bisa mewadahi hobi saya untuk menyalurkan keinginan saya untuk bisa menulis dan menulis lagi. Bahkan di luar dugaan saya, keinginan saya untuk bertumbuh ini malah mendatangkan banyak kesempatan baru seperti menjadi pembicara, editor freelance, dan lain-lain. Semua berkat itu tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Setelah menulis ini pun, saya jadi teringat dengan ucapan Pramoedya yang saat itu kami undang di kampus, tahun 2002 lalu. 

Waktu itu ia mengatakan, "Semua harus ditulis, apa pun. Jangan takut tidak dibaca atau tidak diterima penerbit. Yang penting, tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna." Ini menjadi motivasi utama yang membuatnya saya jatuh cinta dengan dunia menulis. 

Ucapan-ucapannya itu pada akhirnya memang benar adanya. Sebagai seorang guru, saya meyakini bahwa ucapannya itu memiliki kekuatan yang memengaruhi pikiran saya untuk berbuat yang sama. 

Menulis itu membutuhkan keberanian untuk paling tidak mengalahkan diri sendiri. Apalagi di masa sekarang ini, kemudahan itu sudah bisa kita dapatkan saat kita terhubung dengan internet dan komunitas penulis yang menjadi wadah untuk berbagi dan berkarya. 

Tidak ada alasan untuk tak bisa produktif dan berkarya. Kalau memang tidak ingin hilang dari masyarakat dan sejarah, kini saatnya menulis. 

Menulislah untuk keabadian. Setidaknya untuk keabadianmu sendiri. Hanya dengan itu Anda akan dikenang! Yuk bangkitkan gairah menulismu lagi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun