Kita duduk di meja yang sama
kau bercerita tentang hal-hal ringan Â
sementara aku
menimbang beratnya perasaan Â
yang kutitipkan pada senyum, pada sapa Â
agar tak terlalu terlihat
agar tak terlalu terdengar
Aku menyimpanmu seperti puisi yang tak selesai Â
tak ingin terbaca penuh
tak ingin terbuka jelas
Kita baik-baik saja, katamu Â
lalu tawa meledak
menenggelamkan yang tak terucap Â
karena aku takut
persahabatan ini bisa retak
Setiap malam kutuliskan namamu di langit  kamar Â
lalu kuhapus sebelum subuh datang Â
Tidak ada yang tahu
bahkan kamu
Perasaan ini kusembunyikan seperti doa
cukup aku yang rasakan
biarkan kita tetap bersahabat Â
meski di hatiku
kau lebih dari itu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI