Mohon tunggu...
Bimo Tri Utomo
Bimo Tri Utomo Mohon Tunggu... Novelis - Pencinta sunyi

Penulis yang lebih suka dengan ketenangan ketimbang perdebatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Teror Hutan Jati Legendaris

29 Desember 2019   05:40 Diperbarui: 29 Desember 2019   11:59 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini begitu spesial, akhirnya aku bisa kembali ke kampung halaman. Menengok bapak dan ibu yang sudah lama tidak jumpa karena kesibukanku di Ibu Kota, bus berjejer rapih di terminal menyambut kedatanganku.

Segera aku menuju tempat parkir bus arah Kota Semarang, teriakan kernek bus terdengar menggelegar di terminal.

"Silahkan mas, arah Semarang. AC nya juga dingin" ujar salah satu pria yang ku tebak adalah salah satu awak bus.

Tanpa komando lagi, langkah kaki ku mulai menaiki lantai bus. Sudah ada beberapa orang didalam bus ternyata.

 ***

Bus mulai meninggalkan terminal, seluruh penumpang sibuk dengan aktivitasnya sendiri-sendiri. Daripada bosan, aku memutuskan untuk memasang headshet dan mendengarkan podcast dari salah satu podcaster idola.

"Hari ini, podcast kita akan menceritakan tentang pengalaman horor yang pernah gue dan teman-teman rasakan ya" ujar podcaster mengawali siarannya, dalam hati aku langsung merasakan sinis.

"Hari gini masih percaya dengan yang namanya dunia persetanan ya ?" ujarku lirih agar tidak mengganggu penumpang disamping yang sedang menikmati mimpi indah sepertinya.

 ***

Hari pun sudah mulai malam, saat itu bus mulai memasuki jalan yang sekelilingnya sudah hutan belantara. Untung saja, jalanan disana sudah aspal yang halus jadi tidak begitu mengkhawatirkan.

Laju bus semakin terasa begitu cepat, ku lihat dari balik jendela semua kondisi jalan begitu gelap. Tidak ada satu kendaraan pun bersama kami, rasanya ada kejanggalan disana.

Sekilas aku melihat pohon-pohon jati besar berjejer rapih menyambut kedatangan kami, sorot lampu jalan lah menemani kami.

Kembali ku dengarkan podcast idola yang tadi tertunda karena harus mendownload terlebih dahulu, dengan suaranya yang begitu empuk membuat siapapun pendengar podcastnya akan merasa terbang kedalam imajinasi podcaster idola.

"ini ada pengalaman dari Putri, yang katanya pernah disesatkan didalam hutan yang penuh dengan Pohon Jati. Waktu itu, kami dan keluarga rencananya akan mengadakan piknik liburan sekolah. Namun semua berubah, setelah mobil kami ternyata disesatkan didalam hutan yang penuh dengan Pohon Jati, entah bagaimana mobil sebesar ini bisa masuk kedalam hutan tanpa adanya jalan setelah kami tersadar" ujar podcaster idola membacakan salah satu pesan dari sahabat pendengar.

Secara spontan aku menyentuh tombol pause di layar ponsel, ku lihat kembali ke luar dari balik jendela bus. Terlihat kami masih tetap melaju dijalan yang benar, namun saat ini ada beberapa orang berdiri di tepi jalan.

Mereka memandangi bus kami dengan wajah begitu datar, anehnya lagi terlihat beberapa kali penampakan daun dari Pohon Jati yang turun dari atap bus, dan tiba-tiba bus mengerem mendadak yang diikuti dengan suara dari seluruh penumpang.

Ada yang berteriak, ada juga yang langsung mengucapkan kalimat tasbih. Semua spontan begitu saja, termasuk aku yang benar-benar shok.

Kepala ku terbentur cukup keras dengan kursi didepan, kepala tiba-tiba pusing dan dalam hitungan detik. Mata ini kemudian tertutup.

"Masih hidup, masih ada nafasnya" suara samar-sama ku dengar dengan mata yang masih susah untuk terbuka.

  ***

Entah berapa lama aku dalam kondisi pingsan, namun aku melihat tubuh ini sudah ada di kamar rumah sakit dengan jarum infus yang menancap di tangan kiri.

"Dek, kamu tidak papa kan ?" ujar suara yang tidak asing bagiku.

"Ibu ? kok bisa ada disini ?" tanyaku seperti tidak ingat apapun tentang kejadian sebelumnya.

"Sudah, nanti ibu ceritakan. Yang penting kamu sembuh dulu ya" seperti biasa, ibu begitu perhatian kepadaku. Terlihat dari balik tirai, sosok bapak yang setia menunggu dan terlihat wajahnya yang panik.

  ***

Tiga hari berlalu, aku diperbolehkan untuk pulang karena tidak menderita patah tulang dan hanya memar di kepala. Memang rasanya sedikit pusing, namun tidak betah juga berlama-lama di rumah sakit.

"Bu, sebenarnya apa yang terjadi ?" tanyaku kepada ibu didalam taksi yang sedang mengantarkan kami ke rumah.

"Bus yang kamu tumpangi tersesat di hutan Pohon Jati, dan menabrak salah satu pohon besar yang ada disana" jawab ibu yang membuatku shok, dan bingung karena aku benar-benar tidak mengingat apapun.

"Masnya, kalau melewati hutan Pohon Jati biasakan untuk membaca doa. Karena sudah banyak korban disana, sebelumnya juga ada satu keluarga yang tersesat disana" ujar Supir Taksi yang ikut nimbrung.

"Korban naik mobil ya pak ? dan salah satu anaknya cewek ?' tanyaku yang teringat dengan podcast idola yang sering ku dengar.

"Iya mas, untung saja mereka semua selamat" jawab Supir Taksi.

Ah rasanya kepala semakin pusing, ingin rasanya mengingat kejadian tiga hari yang lalu. Namun semua memori dikepala seakan tidak bisa mengingatnya.

Biarkan ini semua menjadi misteri...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun