Mohon tunggu...
Bernadeta Berlian P
Bernadeta Berlian P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UAJY 2018

just let me gracefully pass this semester

Selanjutnya

Tutup

Film

Tokoh Perempuan yang Mematikan, "Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak" (2017)

20 Oktober 2020   11:20 Diperbarui: 20 Oktober 2020   16:07 1548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marlina dalam gambar di atas menjadi bukti nyata bahwa perempuan erat kaitannya dalam pekerjaan rumah. Mulai dari memasak, menyiapkan makanan, hingga menghidangkan makanan. 

Hal ini menjadi contoh bahwa kesetaraan antara laki-laki dan perempuan tidak terlihat dalam kehidupan masyarakat dari segi kegiatan rumah tangga. Perempuan lebih banyak melakukan pekerjaan rumah tangga ketimbang laki-laki.

DISTRIBUSI

Film Marlina mengangkat isu kemanusiaan dan gender yang didukung dengan keindahan Sumba yang nyata dan aesthetic serta mengandung unsur kearifan lokal, adat istiadat dan tradisi yang dalam. 

Aspek itulah yang kemudian membawa Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak bergerak hingga Amerika Serikat dalam penghargaan Asian World Film Festival (AWFF) pada tahun 2018. Distribusi film Marlina ini bisa sampai ke Amerika Serikat dikarenakan isu yang diangkat pada film ini saat itu sedang menjadi tren di Amerika Serikat.

Distribusi dari film karya anak bangsa ini juga hampir menguasai ASEAN, buktinya adalah film ini mampu memenangkan penghargaan NETPAC Jury Award di Five Flavours Asian Film Festival mengalahkan negara anggota ASEAN yang lain.

dok. Leisure/Republika
dok. Leisure/Republika
dok. Jawapos
dok. Jawapos

TEORI FEMINISME

Feminisme adalah ideologi pembebasan perempuan dari ketidakadilan karena jenis kelamin. Prinsip dan orientasi dari feminisme yakni berakar pada posisi perempuan yang dianggap lebih rendah. 

Isu feminisme yang ada dalam film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak secara visual:

1.  Feminisme berakar pada posisi perempuan yang dianggap lebih rendah

Berdasarkan analisis visual, gambar isu feminisme dari adegan di atas yakni menunjukkan bahwa ketidakadilan yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan tidak hanya terjadi di kota besar namun juga terjadi di daerah yang jauh dari perkotaan. Artinya adalah ketidakadilan gender ternyata merata hingga ke pelosok daerah. Laki-laki secara sadar melakukan kekerasan terhadap perempuan karena laki-laki merasa bahwa ia lebih memiliki kekuatan ketimbang perempuan.

2.  Ketidaksetaraan hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun