Dunia merupakan sesuatu yang dinamis, baik dari segi peradabannya, penemuannya, dan yang cukup signifikan selama beberapa dekade terakhir adalah teknologinya terutama yang akan dibahas di sini adalah teknologi komunikasi dan informasi.
Dari yang awalnya sangat tradisional (surat-menyurat, telegraf) lalu muncul media cetak (koran, majalah) dan televisi hingga ke teknologi komunikasi dan informasi yang paling canggih dan merubah dunia komunikasi dan persebaran informasi, yaitu lahirnya Internet.
Kehadiran dari teknologi internet ini membuat perubahan yang cukup signifikan di mana produksi berita semakin cepat, tidak terbatasnya ruang dan waktu dalam pengiriman berita baik itu liputan, gambar, video via internet atau satelit (Widodo, 2020, h. 1).
Kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi komunikasi dan informasi yang sudah berkembang ini memunculkan dua jenis jurnalisme yaitu Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia.
Kemunculan dari Internet ini juga memunculkan sebuah fenomena dalam media yaitu adanya konvergensi media. Apa itu sebenarnya konvergensi media ? Konvergensi media sendiri adalah sebuah fenomena dimana media konvensional melebur dengan internet dan menghilangkan batas dari media konvensional dan internet itu sendiri (Asyir & Nurbaya, 2019, h. 52).Â
Contoh yang paling mudah bisa kita lihat pada media cetak seperti koran. Dahulu kala sekali, koran masih berbentuk fisik yang terbuat dari kertas yang berasal dari pohon, namun sekarang setelah kemunculan internet, koran tidak lagi berbentuk fisik.
Sekarang ini, koran sudah bisa kita akses melalui internet atau dikenal dengan E-Newspaper. Semua hal ini bisa terjadi karena adanya peleburan antara media konvensional dan internet.Â
Munculnya konvergensi ini tidak semata-mata adanya peleburan antara media konvensional dengan internet, namun munculnya jenis Jurnalisme baru yaitu Jurnalisme Multimedia dan Jurnalisme Online. Apakah perbedaan Jurnalisme Online dan Jurnalisme Multimedia ? Mari kita kupas satu per satu.
Jurnalisme Online
Jurnalisme yang akan kita bahas pertama adalah Jurnalisme Online. Menurut Widodo (2020, h. 21) Jurnalisme Online adalah sebuah aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara dalam jaringan (menggunakan internet pastinya) dengan pendistribusian melalui World Wide Web (www) yang mengintegrasikan kemampuan-kemampuan media, kualitas interaktif dalam komunikasi online, dan fitur-fitur data yang tersedia.
Namun, Jurnalisme Online tidak didukung oleh tujuan multimedia. Menurut Deuze dalam Widodo (2020, h. 21), dalam Jurnalisme Online terdapat dua domain, yaitu Editorial Content dan Public Connectivity. Domain pertama yaitu Editorial Content merupakan segala konten yang dibuat oleh seorang jurnalis baik teks yang terucapkan atau tertulis maupun gambar yang bergerak dan tidak bergerak.