Dengarlah hai daun ubi
Sebuah surat pengukir gigi berdenting
Sebuah surat pencabuk angin menggigil
Kau dengar
Telah lama murai terdiam lagi
Tinggallah dahan tinggallah tepi
Ranting beriak-riak sendiri
Emasnya hilang Budayanya luluh lantah
Dalam genggaman si antah berantah
Lihatlah hai daun ubi
pesisirnya telah berpagar besi
kemana lagi kami mencari
alam memang tak selalu berada di samping
melepas pasir berubah akan arang
saudaraku hilang di bantal pedang
Katakanlah hai daun ubi
Jika tak sesuai kenapa bertindak
Mencakar semua kau anggap beda
Jawablah insan
Pada kami penolak zaman
Jika putus-putuskanlah
Dan nanggroe ini retak sudah
Jawablah hai bapa mama
Kenapa kau menggali lagi pusaka lama
saat lidah bersilat
pandangmu bukan orangmu
adatmu bukan bajumu
Kukatakan cukup ..
Berhentilah menggali air
Secawan intan telah menjarak pergi
Berhentilah mencari-cari
Karena kami kaulah kini
Salam damai dari daun ubi