Mohon tunggu...
Beatrix Tiara
Beatrix Tiara Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

Beatrix Tiara Nurcahyaningtyas-Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyebab dan Cara Mengatasi Lupa dalam Perspektif Islam

13 Juni 2021   18:48 Diperbarui: 13 Juni 2021   18:51 3174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Lupa? Lupa salah satu permasalahan yang sering menimpa pada manusia. Setiap orang pasti merasakan lupa. Lupa menaruh kunci, lupa membawa sesuatu. Lupa tidak mengenal umur, tidak terjadi pada orang dewasa saja, namun remaja maupun anak-anak pasti mengalami lupa 

Muhibbinsyah (1996) dalam bukunya yang berjudul Psikologi Pendidikan mengartikan lupa sebagai hilangnya kemampuan untuk menyebut kembali atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari secara sederhana. Kata lupa banyak di sebutkan dalam hadist-hadist Rasulullah SAW, terutama dalam rangka menunjukan bAbdul Mujib dan Jusuf Mudzakir (2001: 368-269) mengemukakan bahwa kelupaan merupakan gangguan kepribadian manusia diekelompokkan menjadi empat sesuai dengan dalil, yaitu: 

a. Lupa untuk mengingat Allah, karena dirinya telah dikuasai setan. Ditunjukkan Qs. Al-Mujadalah ayat 16 

b. Mendustakan ayat-ayat Allah setelah beriman, sehingga dirinya menjadi lupa darinya. Terdapat dalam Qs. Al-A'raf ayat 146 

c. Lupa karena kemunafikan, sehingga mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah pun melupakan mereka. Dalam Qs. At-Taubah ayat 67 

d. Lupa krena ia mengikuti hawa nafsunya sehingga ia lupa kepadda Allah. Terdapat dalam Qs. Al-Kahfi ayat 28.

 Berikut penyebab secara umum 5 hal mengapa seseorang bisa lupa: 

1. Mengalami decay atau pemudaran informasi. 

Kita mengalami hal tersebut karena kita tidak pernah dengan sengaja mengulang informasi yang kita dapatkan sehingga informasinya memudar. Contoh: Setelah seharian penuh belajar disekolah, ketika sampai dirumah tidak dipelajari kembali, maka pelajaran yang didapat selama disekolah akan memudar. Ketika kita UAS lupa-lupa ingat itu karena kita mengalami decay.

2. Mengalami interferensi atau tercampur baurnya sebagai informasi yang masuk dan disimpan di otak. 

Karena banyaknya informasi yang kita simpan, sehingga kadang kita sulit untuk mengingat dengan jelas, meskipun secara samar merasa ingatan itu ada. Contoh: Ingatan itu ibarat kita membuka lemari baju besar, yang didalamnya banyak rak-rak berisi baju. Kadang kita kesulitan mengambil baju. Bukan karena baju yang kita cari gak ada, tetapi lebih karena terlalu banyak baju, sehingga kita susah untuk mencari baju yang kita cari.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun