Mohon tunggu...
Pendidikan

Melihat dari Kacamata Positif Pemanfaatan Totipotensi

30 Agustus 2018   05:09 Diperbarui: 30 Agustus 2018   05:32 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasar dari kultur jaringan adalah Totipotensi. Teori Totipotensi Sel ini merupakan teori yang dinyatakan oleh Scheiden dan Schwan. Menurut Teori Totipotensi Sel atau Total Genetic Potential, sel memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman yang sempurna ketika dikembangkan pada kondisi yang sesuai.

Totipotensi sel sendiri menunjukkan potensi genetik tiap sel untuk bisa berkembang sempurna. Berarti, kultur jaringan dapat dirangkum sebagai berikut, kultur jaringan adalah salah satu metode untuk memperbanyak individu dengan memanfaatkan setiap bagian tumbuhan.

Prinsip kultur jaringan sendiri ada 2. Yang pertama yaitu mengisolasi bagian tertentu tanaman dari tanaman induk ke tempat steril. Selanjutnya adalah memindahkan, meletakkan, dan mengembangkan tanaman pada kondisi yang sesuai untuk merangsang pertumbuhan individu baru.

Teknik kultur jaringan ini banyak sekali digunakan oleh negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Inggris yang memiliki pusat laboratorium, dan negara maju lainnya. Tidak terkecuali negara-negara Eropa lainnya seperti Belanda, German, Belgia, dan Perancis.

Fungsi dan kelebihan metode kultur jaringan antara lain menghasilkan tanaman baru dengan cepat, dan bukan hanya cepat, tetapi setiap calon individu tanaman adalah bibit unggul yamg berkualitas baik.

Selain itu kultur jaringan juga menjadi sarana penelitian mengenai tumbuhan dan penyakitnya. Menerapkan kultur jaringan sama halnya dengan menciptakan sumber oksigen cadangan terutama saat tumbuhan dinyatakan krisis jumlahnya. Bahkan, cadangan itu lebih unggul kualitasnya daripada tanaman induknya.

Pelaksanaan kultur jaringan juga tidak memerlukan tempat yang luas. Selain itu, tidak tergantung dengan musim, jadi dapat dilakukan kapanpun, dan yang tidak kalah penting kultur jaringan menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dengan waktu yang relatif singkat.

Kultur jaringan terbagi atas 6 jenis. Yang pertama adalah Kultur Polen. Kultur Polen adalah kultur jaringan yang menggunakan serbuk sari sebagai eksplannya. Kultur polen ini termasuk kultu haploid, artinya kultur jaringan yang menghasilkan tanaman haploid. Jadi, tanaman tersebut tidak membutuhksn kesamaan dengan kromosom dasar dan kromosom gamet (n) jumlahnya sama dengan jumlah kromosom

Jenis yang kedua adalah Kultu Embrio. Kultur Embrio adalah kultur jaringan yang menggunakan sel embrio tanaman induk sebagai eksplan. Selanjutnya ada Kultur Kloroplas. Sesuai namanya, Kultur Kloroplas memanfaatkan zat hijau daun atau kloroplas untuk mengembangkan individu barunya.

Setelah kloroplas, ada Kultur Protoplas. Eksplan yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan Kultu Protoplas adalah sel jaringan hidup yang tidak memiliki dinding.

Jenis yang kelima adalah Kultur Meristem. Jaringan meristem adalah jaringan yang selnya terus membelah sehingga tanaman mengalami pertumbuhan. Jadi, Kultur Meristem ini adalah pelaksanaan kultur jaringan dengan mengambil jaringan muda yang aktif membelah sebagai eksplan kultur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun