Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Metaverse

7 Januari 2022   21:20 Diperbarui: 7 Januari 2022   22:17 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Metaverse merupakan perubahan teknologi pada masa kini dan masa depan. Di mana terjadi peningkatan fungsi dan kegunaan berbagai peralatan-peralatan yang telah ditemukan dan dipakai secara luas sebelumnya.  Metaverse memberikan ruang di dalam dunia lain. Dunia khayal atau Maya, atau Ilusi. Sebuah ilusi yang dibangkitkan di dunia nyata, atau dunia nyata dimasukan ke dalam dunia ilusi. Ilusi bukan lagi produk magic atau sihir namun merupakan produk teknologi, dan teknologi tersebut merupakan representasi dari imaginasi manusia sejak ribuan tahun yang lampau dan dapat dihadirkan di dunia nyata dalam bentuk khayal (hasil imajinasi atau bayangan0 yang bisa dikuantitasi, dan dihubungkan ke dunia nyata. Sehingga dunia khayal bisa mengendalikan dunia nyata, dan dunia nyata bisa mengendalikan dunia khayal.

Konsep pertama dari Metaverse dijelaskan dan digambarkan oleh Neal Stephenson dalam tulisan di sebuah novel yang berjudul "Snow Crash", Dia menjelaskan dalam tulisan tersebut dalam bentuk percakapan. ""Jadi Hiro sebenarnya tidak ada di sini sama sekali. Dia berada di alam semesta (universe) yang dibuat oleh komputer sehingga komputernya menggambar ke kacamatanya dan memompa ke earphone-nya.

Dalam istilahnya, tempat imajiner ini dikenal sebagai Metaverse.". Jauh hari ruang imajinasi atau ruang alam semesta ini telah ditulis  oleh Stanley Grauman Weinbaum dalam sebuah Cerpen yang berjudul "Pygmalion's Spectacles", tahun 1935. Dia menceritakan sebuah kacamata yang bisa melihat dunia lain, dunia tersebut disebut dengan "Paracosma", dunia lain, di luar dunia nyata.

Di dalam cerita tersebut digambarkan sebuah kehidupan lain yang berbeda dari pada apa yang ada di dunia nyata. Kehidupan yang disusun dalam bentuk protokol dan algoritma tertentu. Setiap orang tidak bisa menjadi tua dan menjadi muda, diciptakan kekal pada umur yang mereka sukai. Satu hal yang lebih hebat adalah orang-orang yang ada di dunia virtual tersebut dikendalikan atau direpresentasikan oleh orang-orang yang berada di dunia nyata. Sehingga apa yang dilakukan orang di dunia virtual sama dengan yang dilakukan di dunia nyata. Hal yang berbeda dalam Snow Crash, di Metaverse orang-orang yang berada di dunia nyata benar-benar hidup di dunia virtual.

CEO Facebook  Mark Zuckerberg mengubah perusahaannya yang sebelumnya bernama Facebook Inc. ke Meta Platforms, Inc., disingkat sebagai Meta pada tanggal 28 Oktober 2021. Secara resmi dia menyatakan perubahan visi perusahan bukan sekedar tempat bertemu secara sosial seperti apa yang ada sebelumnya, tapi berubah menjadi tempat pertemuan antara setiap orang  dalam hidup dalam arti bermain, berwisata, bersekolah, bekerja, berbelanja, berolah raga, dan berbagai kegiatan yang lain yang mungkin dilakukan secara virtual. Dalam platformnya dia menjelaskan bahwa Metaverse dapat disederhanakan sebagai dunia virtual di mana orang-orang dapat bersosialisasi, bekerja, dan bermain".

Sementara di dunia Cripto Metaverse dinyatakan sebagai suatu ruang kombinasi berbagai elemen, di mana pemakai dapat hadir (live) di dalam alam semesta digital dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Konsep ini mempertegas fungsi kehadiran (live) di mana pada prakteknya di dunia Cripto terkait dengan perdagangan mata uang digital yang membutuhkan kesepakatan dan persetujuan  antar pihak yang terlibat. Mereka bekerja dengan algorima dan protokol tertentu berdasarkan kontrak yang mereka buat yang biasa disebut dengan 'Smart Contract".


Setiap orang akan memberikan gambaran tersendiri dengan apa yang disebut dengan Metaverse, di mana setiap orang bisa saja membayangkan sebuah dunia baru berdasarkan apa saja yang mereka pernah lihat, dengar, dan rasakan. Mereka bisa membangun imajinasi dan persepsi masing-masing sehingga menghasilkan suatu bentuk bayangan  yang tergambar dengan jelas di kepala masing-masing, dan pada akhirnya setiap bayangan tersebut akan mempermudah, dan memberikan solusi terhadap setiap permasalahan dan pekerjaan yang mereka lakukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Metaverse adalah sebuah dunia baru yang jauh berbeda dengan dunia yang ada saat ini, dan berada pada sisi luar dari apa yang pernah dibayangkan oleh manusia sebelumnya.

 JIka kita berusaha untuk menggambarkan apa Itu Metaverse dalam kerangka pengetahuan dan teknologi yang telah dikuasai manusia saat ini Metaverse adalah sebagai kombinasi berbagai elemen teknologi yang terdiri dari Virtual Reality, Augmented Reality, Video, Suara, Teks di mana sipemakai dapat "hadir" di ruang digital dan berinteraksi secara fisik. Teknologi ini akan menghadirkan (live) setiap aktifitas seseorang di ruang virtual. Sebuah ruang yang digenerate oleh komputer. Konsep virtual ini menggantikan konsep "Khayal" di bawah bayang-bayang imanjinasi di dalam kepala seseorang diubah ke depan mata dan telinga seseorang, dan kemungkinan juga kepada kulit seseorang.

Sehingga tiga dari lima indera manusia bisa berkomunikasi secara virtual dan itu dihubungkan dan terkoneksi dengan orang lain. Sehingga apa yang dilihat, didengar, dan dirasa bisa dipindahkan dari satu orang ke orang lain. Revolusi ini membawa perubahan di mana pesan-pesan , signal-signal (isyarat-isyarat), dan gerak=gerak, serta mobilitas yang disampaikan, dikerjakan, dan dilakukan akan bisa dikirim ke tempat lain untuk dirasakan oleh orang atau mesin. Sehingga bisa mengendalikan berbagai objek untuk bergerak, berpindah, dan melakukan aktifitas lain atau pekerjaan secara virtual, dan secara nyata dari antar muka peralatan yang digunakan.

Konsep Metaverse memiliki potensi yang sangat luas di masa depan. Metaverse bisa menjadi media interaksi sosial di ruang virtual dalam bentuk fisik 2D dan 3D dan akan disempurnakan dengan adanya peran kecerdasan buatan, AI. Sehingga mengambil alih peran manusia disegala sisi yang ada selama ini. Sehingga semua akan mencakup platform untuk informasi, hiburan, pekerjaan, dan, kemungkinan pada pemerintahan, serta penaklukan suatu bisnis, negara, dan sebagainya.

[Akan ada keberadaan banyak Metaverse, setidaknya pada awalnya akan didekati dengan beberapa minat khusus seperti game, olah raga, mall, dan kota-kota.  Tidak sedikit  perusahaan-perusaan yang telah bergerak di bidang virtual siap terjun ke Metaverse, beberapa perusahaan telah menyatakan siap masuk ke metaverse untuk memperdagangkan produk-produk  mereka dalam bentuk nyata maupun produk digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun