Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yesus "Iku Gak Duwe Udel!"

22 Januari 2022   09:33 Diperbarui: 22 Januari 2022   09:35 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bacaan Sabtu  22  Januari 2022

Mrk 3:20 Sekali peristiwa Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makanpun mereka tidak dapat. 21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.

Renungan

Saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Nasional Demokrat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017), Surya Paloh, Ketua Umum Partai Nasdem menyampaikan pujian kepada  Presiden Joko Widodo "Kalau dalam bahasa Jawa, istilahnya Pak Jokowi ini 'ora duwe udel', maksudnya tidak punya rasa lelah. 

Ialah putra terbaik bangsa Indonesia saat ini. Ia tidak mudah capai, tidak mudah mengeluh, apalagi mengajak bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik" (lih. Tribunnews.com)

Dian Basuki, penulis indonesiana.id, Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB menganalisa cerita  temannya, arek Suroboyo, tentang Ahok. Temannya bilang "Ahok iku gak duwe udel!  Mosok, orang satu DPRD dilawan sendiri... Opo ora edan Ahok iku!" Dian Basuki menganalisis orang yang tidak punya pusar (udel, bahasa Jawa), begitu diistilahkan, dianggap punya keberanian luar biasa, melebihi orang kebanyakan. Berani menentang badai, berani melawan ombak,  edan, sangat berani melawan arus.( https://www.indonesiana.id)

Suasana kebatinan yang dihidupi Pak Jokowi dan Ahok itu, dapat digunakan untuk memahami narasi bacaan Injil hari ini, dalam konteks perikope-perikope sebelumnya.

Pada perikope  sebelumnya antara lain dinarasikan saat awal Yesus tampil di Galilea. Visi-Nya adalah "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" (Mrk 1:15). 

Zaman Yesus adalah zaman penggenapan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah  tidak lain sebagai peristiwa "gathuk"-nya, terjadinya relasi harmonis Allah dengan manusia, manusia dengan Allah. Relasi yang   berdampak pada terjadinya kelarasan relasi manusia dengan sesama dan alam semesta. 

Zaman Kerajaan Allah adalah zaman manusia berbalik kiblat kepada Allah. Zaman manusia menjadi begitu dekat menyatu dengan-Nya. Zaman manusia bertobat. Zaman manusia kembali kepada Allah, kembali kepada sesama dan alam semesta. 

Zaman keselamatan. Zaman Yesus adalah zaman Allah mengulurkan tangan persahabatan dengan manusia secara kasat mata, sekaligus manusia menanggapi, menyambut uluran tangan-Nya.  Zaman manusia berelasi intim dengan-Nya. Zaman manusia beriman. Zaman Injil, zaman sukacita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun