Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Bermasalah, Indah Melihat Allah!

3 Agustus 2021   08:48 Diperbarui: 3 Agustus 2021   09:09 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." Yesus menolong Petrus dan murid lainnya tepat saat. Hanya yang sungguh mengalami kasih Yesus, mampu mengaku begitu. Mengaku Yesus Anak Allah adalah karunia semata.

Dampak kehadiran Yesus bukan saja di alami Petrus dkk. Orang banyak di  tempat Yesus mendarat di Genesaret juga merasakan. Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. 

Mereka memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh. Kehadiran Yesus menyembuhkan, memulihkan, menyehatkan, mengharmoniskan, mengakibatkan keindahan, bukan kengerian.

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Bagaimana kehidupan diri? Sudah dan sungguhkah sendiri mengalami kasih Yesus? 

Adalah alasan menyapa Yesus Anak Allah, ikut-ikutan tradisional basa-basi, ataukah mengalami sendiri kuasa dan kasih-Nya tepat saat? Ketika sedang mengalami masalah, kesukaran, kebingungan, kegelisahan, dkk mau setia bertahankah bersama Yesus atau memprotes, menggugat, meninggalkan dan menanggalkan-Nya? 

Mampukah sukacita melihat indahnya campur tangan Tuhan Allah atau begitu frustasi melihat hantu jalan buntu bunuh diri?

Yang melihat-Nya, hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang esa, kuasa dan kasih-Nya tanpa batas. Hidup penuh syukur,  sukacita,  semangat,  jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Indah melihat Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun