Mohon tunggu...
Bayu WisnuHandoko
Bayu WisnuHandoko Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

Penulis yang jarang baca wkwkwk

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektifkah Pembelajaran Berdiferensiasi pada Kurikulum Merdeka?

4 Desember 2022   20:29 Diperbarui: 4 Desember 2022   20:49 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada era pendidikan sekarang, pelaksanaan pembalajaran yang diterapkan pada sekolah mengalami perubahan kurikulum yang baru. Dimana pembalajaran sekarang menekankan pada kurikulum mereka. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Sehingga dalam pelaksanaanya peserta didik diberikan pilihan dari berbagai macam model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pergantian kurikulum ini berdampak juga kepada jenis pembelajaran yang digunakan.

   Salah satu pembelajaran yang digaungkan pada kurikulum merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi, dimana menurut Tomlinson (2001: 45) adalah pembelajaran yang berusaha untuk menyesuaikan proses belajar mengajar di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid. Dengan kata lain pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan setiap murid yang berbeda, guru harus melaksanakan pembelajaran dengan berbagai macam model pembelajaran yang sesuai dengan masing-masing karakteristik peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi ini sangat bermanfaat dimana para murid mempunyai pilihan untuk dapat belajar sesuai dengan gaya belajar yang sesuai dengan mereka. Namun, terdapat beberapa kontra yang dirasakan pada pembelajaran berdiferensiasi dimana dapat menyulitkan para pengajar.

    Pembelajaran berdiferensiasi membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyusun perencanaan pembelajaran. Dikarenakan perencanaan pembelajaran yang dibuat menyesuaikan dengan berbagai gaya belajar para murid. Dari visual, audio visual serta kinestetik harus disiapkan perencanaanya sehingga dapat diterapkan kepada para murid. Hal ini akan memakan waktu lama dimana guru memiliki keterbatasan waktu untuk membuatnya. Selain itu, dengan banyaknya pembelajaran yang harus disesuaikan dengan para murid pengajar membutuhkan banyak jenis media dan alat pembelajaran untuk digunakan dalam pembelajaran berdiferensiasi. Guru yang memiliki keterbatasan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran menjadi kesulitan untuk melaksakan pembelajaran ini. Dimana kompetensi guru secara keseluruhan di Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi masih dipertanyakan khususnya untuk literasi digital. Kemendikbud mencatat lebih dari setengah dari total guru di Indonesia masih belum cakap dalam peguasaan digital. Dimana kompetensi tersebut sangat diperlukan untuk menyesuaikan dengan pembelajaran di kurikulum merdeka ini.

    Melihat dari berbagai kendala yang ditemukan dalam pembelajaran berdiferensiasi, memang kesiapan dari seluruh aspek diperlukan dalam melaksanakan pembelajaran ini. Mulai dari fasilitas yang menunjang untuk diterapkanya berbagai model pembelajaran sehingga memudahkan guru untuk menyiapkan baik dari segi perencanaan maupun media dan alat. Serta kompetensi guru harus ditingkatkan untuk melaksanakan berbagai pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing murid sehingga pembelajaran dapat berjalan maksimal dan mencapai sasaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun