Mohon tunggu...
Bayu Wikranta
Bayu Wikranta Mohon Tunggu... Freelancer - Tidak suka nulis. Sukanya ngetik.

Tergantung arah angin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

5 Fakta Menarik Pak Sutopo, Pengusung Becak Pustaka

4 November 2019   20:08 Diperbarui: 5 November 2019   13:42 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Sutopo memperlihatkan koleksi buku di Becak Pustaka. (Dokumen Pribadi)

Becak merupakan salah satu transportasi tradisional yang masih bertahan sampai sekarang di Daerah Istimewa Yogyakarta. Melalui tangan Pak Sutopo, transportasi ini disulap menjadi perpustakaan berjalan, diberinya nama Becak Pustaka. Kehadiran becak ini menjadi salah satu gerakan revolusioner di era krisis membaca.

Pak Sutopo sendiri tidak kalah menarik, ia mengundang rasa penasaran kita akan hidupnya. Berikut fakta-fakta mengenai Pak Sutopo, yang barangkali bisa menjadi cerita istimewa dan inspirasi bagi teman-teman semua.

1. Pak Sutopo dulunya mahasiswa seni ASRI Jogja

Walaupun tidak selesai, Pak Sutopo pernah selama 2 tahun menempuh pendidikan seni reklame di Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta (ASRI), sebelum menjadi ISI Yogyakarta. 

Jiwa seninya tetap mengalir, ia salurkan ke becaknya menjadi penuh warna, dan typography menggugah mata. Dinding-dinding di tempat ia tinggal juga tidak luput dari sasaran ekspresi seninya.

Pak Sutopo dengan salah seorang penumpang Becak Pustaka. (Dokumen Pribadi)
Pak Sutopo dengan salah seorang penumpang Becak Pustaka. (Dokumen Pribadi)
2. Tetap kuat dan bersemangat, di usia 72 tahun

Usia tua bukan halangan. Becak penuh buku, penumpang, terik matahari siang, jarak kayuh yang jauh, ialah biasa baginya. Rahasianya barangkali pada usia mudanya, Pak Sutopo setiap harinya berolahraga rutin dan sering mengikuti lomba lari maraton.

3. Semua kenal Pak Sutopo

Di sekitar tempat dia biasa mangkal, orang-orang tidak asing dengan nama Pak Sutopo. Tinggal sebut namanya, atau "becak yang ada bukunya", mereka siap memberi arah dan menunjukkan spesifikasi lengkap, seperti, pukul berapa Pak Sutopo datang, pulang, ke arah mana Pak Sutopo mengantar penumpang, dan masih banyak lagi.

4. Becak Pustaka hadir atas bisikan Tuhan

Tahun 2004, adalah dimana semuanya bermula. Pak Sutopo cukup religius, bijak, dan begitu menenangkan hati isi ucapannya. Ide Becak Pustaka ia didapatkan dari bisikan Tuhan. Bagaimana hingga menjadi seperti sekarang, ia hanya menjalankan sebagaimana jalan hidup membawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun