Mohon tunggu...
Renaldi Bayu
Renaldi Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a Student of Accounting at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Korea-Korea Bersatulah: Ilmu Hidup Perspektif Komandan Bambang Pacul

7 Februari 2024   07:30 Diperbarui: 7 Februari 2024   07:36 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Postingan instagram @komandanpatjul

"Prinsipnya ada juga tidak ada subjektif hilangkan dan tak boleh berpikir individualis, Tegak lurus."

Dia juga ada bahas kampanye strategi misal saat ini BMKG yang diperkirakan kedepannya musim ujan missal hujan deras, masyarakat sukanya ya ngopi dan pake sarung, kita berikan itu. 'Jadi jika ada prakiraan bahwa akan ada pergeseran hal tertentu, tim kampanye harus siap untuk merespons dengan cepat dan cerdas.'

"Ada yang bilang korea-korea bersatulah! dan itu gabisa di situ bersatu di dalam alam pikir tapi di realitas mereka berbeda, walau di satu rumah tapi dia saling kompetitif." Walau begitu ada juga sisi gelap dalam politik yang dia ungkapkan. Dia membahas bahwa pengkhianatan pasti ada didalam kekuasaan. Kalau terdapat serangan-serangan yang dilakukan oleh partai politik dan anggotanya atas perintah dari ketua partai yang harus diikuti meskipun bertentangan dengan hati nurani, hal itu biasanya dilakukan dalam rangka mencari kemenangan politik. jadi kita ngga perlu ribut satu sama lain, kita tinggal pilih sesuai hati nurani kita saja.


Pandangan Komandan Pacul tentang Presiden Joko Widodo dan beberapa calon presiden potensial lainnya juga menarik. Bagi Komandan Pacul, Presiden Jokowi masuk dalam kategori Korea karena pernah mengalami masa miskin yang membentuk mentalitas petarung. Tapi hal yang sama tidak dapat dikatakan untuk bakal calon presiden lainnya seperti Anies, Prabowo, dan Ganjar. 'Presiden Joko Widodo itu masuk golongan korea. Tetapi tidak dengan bakal calon presiden Anies, Prabowo dan Ganjar. Syarat masuk golongan itu adalah pernah miskin. Miskin yang mengubah seseorang memiliki mental petarung. Pak pacul juga bilang dia korea nya 80%.

Mentalitas Korea yang diajarkan oleh Komandan Pacul terdiri dari hal utama: mentality, power, dan intelligence. Dia menekankan pentingnya untuk meningkatkan semua tiga aspek tersebut untuk mencapai kesuksesan, dengan prinsip utama "pilihlah jalanmu sendiri menuju kesuksesan". Apa cuma ada hal ini yang terpenting untuk naik ke atas?

Pertama, increase your money, increase your power and increase your mind. Kamu pengen pinter kamu pengen naik powermu, KuasaMu atau ingin naikin duitmu? ini masing-masing rumuskan dulu kekoreaanmu.

Kedua, mentality you punya kan gitu! mentalitasnya kau siapkan dulu bahwa seorang "Korea itu harus berani ambil resiko harus berani ambil resiko kalau, nggak berani ambil Resiko tidur aja dirumah" mesti ambil risiko itu supaya bisa naik, butuh mental-mental Korea itu resikonya bisa lebih besar dari kemanfaatannya.

Ketiga, untuk menjadi orang pintar, penting untuk memahami diri sendiri terlebih dahulu. Perhatikan kemampuan yang dimiliki. Jika kemampuan berpikir terbatas, lebih baik tidak langsung bermimpi menjadi seorang profesor. Sekolah memang penting, tetapi yang terutama adalah meraih kelulusan. Sebagai contoh, Anda perlu mempertimbangkan arah yang ingin Anda tempuh. Apakah Anda ingin fokus pada power, duit, atau ingin pintar? Setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, jadi perlu melihat terlebih dahulu di mana kau berdiri. Jika Anda merasa kemampuanmu terbatas, sebaiknya tidak langsung bermimpi untuk menjadi profesor. Sekolah tetap penting, namun yang terpenting adalah meraih kelulusan. Jadi, jika tidak ada kebutuhan untuk menjadi seorang profesor, tidak perlu terlalu dipaksakan.

'Komandan Pacul juga memperingatkan bahwa mentalitas Korea tidak selalu mudah, dan memerlukan kesiapan untuk mengambil risiko. Bagi mereka yang tidak siap, dia menyarankan untuk tetap berada di tempatnya tanpa ambisi untuk maju.'

Korea Itu; Kerja Keras, Kerja Cerdas, Bertindak Taktis dan Bermain Cerdik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun