Mohon tunggu...
bayufreshtanovendra
bayufreshtanovendra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Bayu Freshta Novendra (1512400063)

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Terapi Radiasi Dalam Perspektif Klinis Modern

23 Juni 2025   16:00 Diperbarui: 23 Juni 2025   15:51 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Radioterapi telah menjadi tulang punggung dalam penanganan kanker selama lebih dari satu abad. Dengan memanfaatkan gelombang energi tinggi, teknik ini bertujuan menghancurkan struktur sel ganas sambil menjaga jaringan normal sebanyak mungkin. Sumber radiasi bisa berasal dari luar tubuh (eksternal), dimasukkan ke dalam tubuh dekat tumor (internal), atau melalui zat radioaktif yang beredar dalam darah (sistemik).

Radioterapi terdiri atas tiga jenis utama. Radioterapi eksternal dilakukan dengan menggunakan mesin khusus untuk mengarahkan sinar radiasi ke tumor dari luar tubuh. Radioterapi internal (brachytherapy) dilakukan dengan menempatkan sumber radiasi langsung di dalam atau di dekat jaringan tumor, dan umumnya digunakan untuk kanker serviks, prostat, serta payudara. Sementara itu, radioterapi sistemik diberikan melalui mulut atau suntikan dalam bentuk zat radioaktif yang menyebar ke seluruh tubuh, seperti yodium-131 untuk kanker tiroid. Pemilihan jenis radioterapi disesuaikan dengan jenis dan lokasi tumor serta kondisi pasien secara menyeluruh untuk hasil yang optimal.

Efek samping akibat paparan radiasi, seperti yang sering muncul selama terapi, dapat dikelola melalui pendekatan medis dan perawatan suportif. Rasa lelah yang berlebihan dapat diatasi dengan istirahat cukup, pola tidur teratur, konsumsi makanan bergizi, serta aktivitas fisik ringan untuk menjaga stamina. Perubahan pada kulit, seperti kemerahan atau kekeringan, dapat dikurangi dengan penggunaan pelembap yang aman, menghindari paparan sinar matahari langsung, serta menghindari penggosokan berlebihan pada area yang diradiasi. Rambut rontok yang terjadi pada area tertentu biasanya bersifat sementara dan dapat diminimalkan dengan perawatan kepala yang lembut. Gangguan pada saluran pencernaan atau kemih dapat diatasi dengan menyesuaikan pola makan, misalnya menghindari makanan pedas dan tinggi lemak saat diare, serta memastikan asupan cairan cukup kecuali jika dibatasi oleh dokter.

Secara keseluruhan,  metode pengobatan kanker yang efektif dengan berbagai jenis dan teknik yang terus berkembang. Pendekatan personal dalam menentukan jenis terapi dan manajemen efek samping sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan sekaligus menjaga kualitas hidup pasien. Dengan demikian, pemahaman yang baik mengenai mekanisme, jenis, dan penanganan efek samping menjadi kunci dalam perawatan kanker yang komprehensif dan berkelanjutan.

Referensi

1. American Cancer Society. (2022). Overview of Radiation Therapy.

2. National Cancer Institute. (2021). Radiation Therapy for Cancer Treatment.

3. Halperin, E. C., et al. (2013). Principles and Practice of Radiation Oncology. Lippincott Williams & Wilkins

4. Dewi, T. K., & Nugroho, A. (2020). Studi tentang efek samping radioterapi pada pasien kanker. Jurnal Keperawatan Indonesia, 23(1), 45--52.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun